Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Sepatu Jatim Genjot Ekspor ke AS & Eropa

Kalangan pengusaha alas kaki dan sepatu di Jawa Timur tahun ini akan lebih mengoptimalkan kinerja ekspor ke wilayah Amerika Serikat dan Eropa terutama jenis produk sepatu sport dan casual.
Pekerja pabrik menyelesaikan proses produksi sepatu. /Ilustrasi-Bisnis.com-WD
Pekerja pabrik menyelesaikan proses produksi sepatu. /Ilustrasi-Bisnis.com-WD

Bisnis.com, SURABAYA - Kalangan pengusaha alas kaki dan sepatu di Jawa Timur tahun ini akan lebih mengoptimalkan kinerja ekspor ke wilayah Amerika Serikat dan Eropa terutama jenis produk sepatu sport dan casual.

Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jatim, Winyoto Gunawan mengatakan optimalisasi ekspor ke AS dan negara-negara di Eropa tersebut merupakan bagian dari peluang adanya perang dagang AS dengan China.

"Hal tersebut dibuktikan dari kinerja ekspor sepatu Jatim kita dengan negara tujuan Amerika pada tahun lalu bisa tumbuh 5%. Ini terjadi karena ada perang dagang AS dan China, yang mengakibatkan Amerika mengalihkan pesanan sepatunya ke Indonesia," jelasnya, Senin (18/3/2019).

Dia mengatakan selama ini industri sepatu dan alas kaki di Jatim yang memiliki pasar ekspor ada sebanyak 40%, dan 60% merupakan industri sepatu dengan target pasar domestik.

Dari 40% industri sepatu berorientasi ekspor ini telah melakukan penjajakan pasar di berbagai negara. Namun ternyata tidak semua negara bisa menerima produk sepatu buatan Indonesia, misalnya seperti Afrika.

Menurut Winyoto, di Afrika saat ini sudah banyak produk sepatu asal China yang selama ini masih menjadi pesaing terberat bagi Indonesia, maupun negara lainnya.

"Kalaupun mau nekad masuk pasar Afrika, kita bisa kalah bersaing. Untuk itu kita optimalkan saja pasar-pasar di AS dan Eropa dulu yang ternyata juga cukup menantang karena persaingannya juga ketat," katanya.

Winyoto mengungkapkan, pada tahun lalu ekspor sepatu ke Eropa mengalami penurunan 5%-10%. Menurutnya, penurunan order ini terjadi akibat banyaknya investor yang membangun pabrik alas kaki di Eropa.

"Karena di Eropa sudah mulai banyak yang bangun pabrik sepatu, akhirnya mereka mengurangi impor sepatu dari Indonesia. Di samping itu, daya beli masyarakat Eropa juga sedang menurun," imbuhnya.

Meski begitu, lanjut Winyoto, industri sepatu Jatim berharap sampai akhir tahun ini mengalami pertumbuhan yang positif.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan, ekspor industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki nasional pada 2017 mampu mencapai US$4,87 miliar atau tumbuh 4,95% dari tahun sebelumnya yang senilai US$4,64 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper