Bisnis.com, MADIUN – Sebanyak 1.633 rumah di Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, terendam air, Rabu (6/3/2019) pagi. Selain merendam ribuan rumah tersebut, banjir bandang juga membuat sekitar 6.000 warga di Kecamatan Pilangkenceng harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pantauan Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di lokasi, Rabu pagi, ratusan rumah masih terendam air setinggi mulai setengah meter hingga 2 meter. Aliran air di wilayah itu cukup deras sehingga membuat sejumlah rumah rusak.
Kapolsek Pilangkenceng, AKP Sumantri, mengatakan untuk rumah yang terendam air saat ini terdata ada 1.633 rumah. Untuk warga yang menjadi korban mencapai 6.000 orang.
Dia menuturkan untuk di Kecamatan Pilangkenceng ada sejumlah desa yang dilanda banjir bandang. Yang paling parah ada di Desa Purworejo dengan jumlah rumah yang kemasukan air mencapai 925 rumah. Sedangkan warga yang menjadi korban ada sebanyak 2.600 orang.
Untuk di Desa Wonoayu ada delapan RT yang terdampak banjir dengan rumah yang terendam sebanyak 283 rumah dan warga yang menjadi korban 900 orang. Desa Kedungrejo ada sebanyak 424 rumah yang terendam dan jumlah warga yang terdampak ada 2.500 orang.
"Sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam banjir bandang yang menerjang wilayah Pilangkenceng. Untuk kerugian materil belum kita hitung," ujar dia.
Untuk mengevakuasi korban banjir yang masih terjebak di dalam rumah, sebanyak 170 personel dari kepolisian, TNI, dan BPBD terjun ke lokasi untuk menyelamatkan warga.
Saat ini ribuan korban bencana banjir ini mengungsi di sejumlah rumah warga yang tidak terkena banjir yang lokasinya juga berada di Desa Purworejo.