Bisnis.com, SURABAYA – Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Jawa Timur memprediksi kinerja industri sepatu tahun ini bisa tumbuh sekitar 5% - 6%.
Ketua Aprisindo Jatim Wintoto Gunawan mengatakan pertumbuhan tersebut didorong oleh adanya sejumlah momen seperti Lebaran, tahun ajaran baru, dan sale akhir tahun yang biasanya mampu mendongkrak penjualan.
"Selain itu, dengan adanya rencana pengalihan produksi sepatu merek dunia seperti Nike di Indonesia ini dapat menggairahkan kembali industri alas kaki," katanya, Senin (21/1/2019).
Aprisindo Jatim, lanjutnya, menyambut baik adanya rencana pengalihan produksi sepatu brand asing di Indonesia tersebut lantaran diyakini dapat meningkatkan kinerja industri alas kaki.
Menurut Winyoto, pengalihan produksi sepatu merek Nike di Indonesia tersebut bukan hanya dapat mengurangi pengangguran tapi juga dapat meningkatkan devisa negara.
Adapun selama ini ekspor sepatu dan alas kaki dari Indonesia rerata mencapai US$4,9 miliar - US$5 miliar per tahun.
"Rencana peningkatan produksi sepatu di Indonesia oleh Amerika ini akan mendorong pertumbuhan industri sepatu yang selama ini cukup tertekan akibat berbagai faktor," katanya.
Dia menambahkan, dengan dipilihnya Indonesia sebagai lokasi produksi sepatu merek dunia tersebut, maka Indonesia dianggap sebagai produsen yang berkualitas.
"Ini cukup menguntungkan karena kita dianggap mampu memproduksi sepatu yang bagus dan berkualitas sehingga pasar asing juga bisa melihat," katanya.
Diketahui, pada awal bulan ini pemerintah telah bertemu pihak Nike untuk rencana pengalihan produksi sepatu di Indonesia.
Sebenarnya, sepatu Nike sudah ada yang diproduksi di Indonesia, hanya saja meningkatnya permintaan pasar Nike, maka Nike akan meningkatkan produksinya dengan melibatkan industri di Indonesia.