Bisnis.com, MALANG - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) mendorong perbankan dan pemda menggelar pasar murah untuk meredam inflasi karena faktor ekspektasi dari masyarakat yang khawatir harga bahan makanan naik pada Ramadan dan terutama menjelang Lebaran.
Kepala KPw BI Malang Dudi Herawadi mengatakan melalui inisiasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah kerja BI Malang, Program Pengendalian inflasi di Ramadan nantinya akan dilaksanakan melalui Pasar Murah Ramadan.
“Kegiatan bersama ini nantinya akan dilakukan melibatkan perbankan, pemerintah daerah dan media massa untuk membantu pemenuhan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau dan upaya membangun ekspektasi masyarakat akan kecukupan dan ketersediaan bahan pangan agar dapat menghindari perilaku konsumtif yang cenderung berlebihan,” katanya di Malang, Jumat (18/5/2018).
KPw BI Malang mengharapkan setiap elemen masyarakat dapat turut serta untuk terlibat dalam usaha bersama menjaga daya beli masyarakat di Kota Malang dan sekitarnya.
Terjadinya kenaikan harga yang merupakan pengaruh dari ekspektasi masyarakat sehingga berujung pada pola belanja berlebihan, kata dia, harus dicegah sehingga tidak mendongkrak angka inflasi.Inflasi berdampak pada pengurangan daya beli masyarakat.
Inflasi Kota Malang hingga April 2018 tercatat sebesar 2,90% (yoy) atau masih lebih rendah dari kisaran target inflasi di daerah sehingga dapat menjadi modal untuk terus mendorong terjadinya sinergitas program antara BI dan pemda dalam pengendalian inflasi.
Baca Juga
Dudi mengatakan, harga bahan pokok yang cenderung naik adalah daging ayam ras dan telur ayam ras. Dari pantauan di lapangan, naiknya komoditas pangan tersebut karena mata rantai yang panjang. Harga di tingkat peternak ayam pedaging dan petelor justru relatif normal.
“Karena itulah idealnya daerah membentuk perusahaan berbentuk PT yang bergerak di bidang perdagangan untuk memotong mata rantai perdagangan ini sehingga harga kebutuhan bahan makanan di daerah bisa ditekan,” ujarnya.