Bisnis.com, MADIUN—Pasca-teror bom terjadi di Surabaya pada Minggu (13/5/2018) lalu, pengawasan seluruh stasiun besar di wilayah Daop VII Madiun diperketat. Kewaspadaan juga ditingkatkan untuk mengantisipasi peristiwa teror di sarana dan prasarana perkeretaapian.
Kepala Daop VII Madiun, Shulthon Hasanudin, mengatakan petugas KAI di wilayah Daop VII Madiun meningkatkan pengawasan setelah peristiwa teror bom terjadi di sejumlah lokasi di Surabaya. Peningkatan pengamanan ini diperkuat dengan instruksi Direktorat Jenderal Perekeretaapian Kementerian Perhubungan RI No. UM 101/B.95/DJKA/4/18 tentang kewaspadaan terhadap ancaman gangguan keamanan dan keselamatan KA.
Dia menyampaikan prasana dan sarana perkeretaapian termasuk salah satu obyek vital nasional yang penggunaannya banyak diminati oleh masyarakat. "Karena menyangkut penggunaan oleh masyarakat, perlu dilakukan langkah antisipatif demi mewujudkan serta memberikan rasa aman bagi masyarakat pengguna kereta api," jelas dia, Rabu (16/5/2018).
Shulton menyampaikan instruksi yang diberikan Ditjenka terkait langkah antisipasi ini ada tujuh hal yaitu pertama adanya SOP tanggap darurat terkait dengan potensi teror yang mungkin terjadi baik itu prasarana maupun sarana perkeretaapian.
Kedua, meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman gangguan keamanan dan keselamatan perkeretaapian. Ketiga, menambah jumlah personel pengamanan terutama di stasiun-stasiun yang melayani banyak penumpang.
Keempat, memberikan pemahaman kepada calon penumpang KA untuk tetap waspada dan berhati-hati serta melaporkan kepada petugas apabila ada keadaan mencurigakan. Kelima, meningkatkan pengamanan dan pengawasan terhadap aset vital perekeretaapian.
Keenam, melakukan pemeriksaan lebih rinci terhadap barang bawaan penumpang dan barang-barang kiriman. Ketujuh, meningkatkan kerja sama dengan pihak aparat berwenang untuk tindakan pengamanan baik di prasarana dan sarana perkeretaapian.
“Kami melaksanakan instruksi tersebut demi mewujudkan keamanan dan keselamatan operasi kereta api. Dan Kami mengimbau kepada masyarakat pengguna jasa KA, agar bersama-sama meningkatkan kewaspadaan serta pengawasan terhadap hal-hal yang mencurigakan untuk mencegah potensi teror," terang dia.
Manajer Humas Daop VII Madiun, Supriyanto, menambahkan seluruh jajaran di Daop VII telah diinstruksikan untuk waspada dan mengutamakan keselamatan perjalanan KA. Peningkatan pengamanan dilakukan tertutup dengan cara membaur dengan penumpang. Termasuk pengamanan di atas KA dilakukan petugas secara mobile dan acak.