Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inka Desain Kereta Api Berkecepatan 160 Km/Jam

PT Industri Kereta Api (Inka) sedang mendesain kereta api yang layak dan bisa melaju dengan kecepatan 160 Km/Jam guna menjawab kebutuhan alat transportasi di masa mendatang.
Kereta cepat China./Reuters-Jason Lee
Kereta cepat China./Reuters-Jason Lee

Bisnis.com, MADIUN—PT Industri Kereta Api (Inka) sedang mendesain kereta api yang layak dan bisa melaju dengan kecepatan 160 Km/Jam guna menjawab kebutuhan alat transportasi di masa mendatang.

General Manager Corporate Secretary PT Industri Kereta Api (Persero), I Ketut Astika, mengatakan PT KAI memang sedang memesan kereta cepat untuk rute Jakarta-Bandung. Namun, yang mengerjakan proyek itu adalah perusahaan konsoraium kereta dari China.

"Itu murni dadi China. Mungkin tahap pertama ini, kita akan bekerjasama di bagian perawatan," kata dia kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (8/5/2018).

Ketut menyampaikan setelah proses tahap pertama selesai, pada tahap berikutnya PT Inka akan melakulan negosiasi. Hal ini supaya industri kereta api dalam negeri bisa berkontribusi untuk pembuatan kereta cepat.

Mengenai pesanan PT KAI untuk kereta berkecepatan medium, kata dia, PT Inka masih proses mendesain kereta berkecepatan 160 km/jam itu. Saat ini, pihaknya masih proses negosiasi dengan PT KAI.

Dia memastikan konsep untuk pengembangan kereta yang diklaim futuristik itu sudah sesuai permintaan dan akan dikonfirmasi ulang untuk proses tahap berikutnya. Salah satunya yaitu memastikan spesifikasi kereta yang disesuaikan dengan kebutuhan PT KAI sebagai customer.

Ketut menuturkan PT Inka sudah mampu membuat bogi yang sesuai dengan kereta cepat maupun kereta medium. "Secara prinsip, kita bisa membuatnya. Tapi, untuk kereta cepat memang harus banyak hitungannya. Secara teknis bisa. Tapi operasionalnya juga harus diperhitungkan. Karena dengan kecepatan normal saja sering terjadi kecelakaan," jelas dia.

Kereta medium yang dipesan PT KAI rencananya untuk rute Jakarta-Surabaya. Untuk kereta medium tidak memakai lokomotif untuk penggeraknya, namun sudah ada mesin penggeraknya seperti kereta KRDE dan LRT.

Dia menjelaskan untuk bentuk yang akan dibuat aerodinamis atau moncong seperti pesawat itu untuk mengakomodasi kecepatan. Selain itu, bodi kereta juga harus ringan.

"Kenapa pesawat bentuknya seperti itu. Karena memang harus cepat dengan bodi yang ringan," jelas Ketut.

Lebih lanjut, untuk seluruh konsep yang ditawarkan PT Inka nantinya akan dikonfirmasi ke PT KAI sebelum masuk proses penandatanganan kontrak dan pembahasan teknis.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Jalil
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : JIBI/Solopos
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper