Bisnis.com, MADIUN—Seluruh pengemudi taksi online Go-Car di Kota Madiun sepakat untuk melakukan aksi mogok massal atau offline sampai Senin (30/4/2018) pukul 24.00 WIB.
Aksi offline massal ini sebagai bentuk protes terhadap kebijakan PT Go-Jek yang menerapkan skema bonus dan target yang dianggap memberatkan pengemudi. Aksi mogo massal atau offline secara massal ini dilakukan para pengemudi selain juga melakukan aksi unjuk rasa di kantor Gojek Madiun di Jl. Thamrin, Senin siang.
Seorang pengemudi Go-Car, Bovi, mengatakan sejak Senin ini seluruh pengemudi Go-Car mulai offline atau melakukan mogok massal. Ini merupakan aksi yang dilakukan untuk menolak kebijakan manajemen Gojek terkait penerapan skema bonus dan target yang baru.
"Hari ini tidak ada yang online. Semua pengemudi Go-Car offline semua," kata dia saat berbincang dengan JIBI.
Warga Kota Madiun ini menuturkan sebenarnya aksi mogok massal ini telah dilakukan pengemudi Go-Car Madiun selama empat hari yaitu tanggal 18 sampai 21 April 2018 atau satu hari setelah pelaksanaan kebijakan skema bonus dan target yang baru. Aksi mogok beroperasi ini menjadi respons terhadap kebijakan yang dianggap merugikan pengemudi Go-Car itu.
"Setelah empat hari mogok itu, tetap ga ada tanggapan. Kami melakukan aksi mogok lagi pada hari ini," ujar dia.
Bovi mengaku kecewa dengan penerapan kebijakan skema bonus dan target yang baru itu. Karena sangat merugikan pengemudi.
Pengemudi Go-Car lain, Ricky Tobing, menyampaikan aksi mogok beroperasi dilakukan seluruh pengemudi Go-Car Madiun. Aksi ini sebagai wujud protes dan kekecewaan pengemudi terhadap kebijakan skema bonus dan target yang baru.
Dia mengaku aksi ini memang sangat merugikan para pengemudi Go-Car. Karena mereka harus kehilangan pendapatan dari aksi mogok ini.
"Kami yang dirugikan dalam aksi mogok ini. Tapi aksi ini kami lakukan supaya tuntutan kita dipenuhi oleh pihak manajemen," jelas dia.