Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panca Mitra Multiperdana Berbasis di Situbondo IPO Awal Juni

Calon emiten PT Panca Mitra Multiperdana membidik perolehan dana sekitar Rp800 miliar dari aksi penawaran umum saham perdana.
PT Panca Mitra Multiperdana yang hendak IPO merupakan eksportir udang.
PT Panca Mitra Multiperdana yang hendak IPO merupakan eksportir udang.

Bisnis.com, JAKARTA—Calon emiten PT Panca Mitra Multiperdana membidik perolehan dana sekitar Rp800 miliar dari aksi penawaran umum saham perdana.

Perusahaan eksportir udang yang bermarkas di Situbondo, Jawa Timur, ini berencana melepas sebanyak-banyaknya 30% saham ke publik. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi ialah PT RHB Securities Indonesia dan PT Danareksa Sekuritas.

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hamdi Hassyarbaini menyampaikan, PT Panca Mitra Multiperdana berencana melepas maksimal 30% sahamnya dalam IPO. Perolehan dana yang dibidik sekitar Rp800 miliar.

"Perusahaan akan menggunakan laporan tahunan 2017 untuk melakukan aksi korporasi terebut. Diharapkan IPO dapat terlaksana pada awal Juni 2018," paparnya selepas mini expose PT Panca Mitra Multiperdana di Gedung BEI, Rabu (4/4/2018).

Menurut Hamdi, sekitar 80% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk penambahan modal kerja dan pengembangan bisnis perusahaan. Adapun, total aset perseroan mencapai Rp2,3 triliun.

Beberapa waktu lalu, Presiden Direktur PT Panca Mitra Multiperdana Martinus Soesilo menyampaikan, pada 2017 perusahaan merealisasikan ekspor udang sebesar 10.000 ton. Seluruh pendapatan perusahaan memang berasal dari pasar ekspor.

Sekitar 70% diserap oleh pasar Amerika Serikat, selanjutnya 20% ke Jepang, dan sisanya ke Eropa dan Asia. Di AS, 20% produksi perusahaan diserap oleh Walmart.

Pada 2018, perusahaan berencana memacu ekspor menjadi 20.000 ton seiring dengan selesainya 1 pabrik baru di Situbondo pada bulan lalu. Total pabrik perseroan menjadi 4 buah dengan kapasitas pengolahan 36.000 ton per tahun.

"Untuk memacu ekspor, kami membutuhkan modal kerja besar terutama pembelian bahan baku udang. Makanya kami berencana mencari dana di pasar modal," ujarnya, Selasa (27/3/2018).

Perusahaan memang mengandalkan pihak eksternal untuk memasok bahan baku udang dan tidak berencana mengelola tambak. Pasalnya, Panca mitra membutuhkan 80 ton udang segar per hari, sedangkan produktivitas tambak seluas 1,5 hektare (ha) baru mencapai 60 ton per tahun.

"Artinya, kami membutuhkan lahan 486 ha kalau mau pasok kebutuhan sendiri. Lebih baik kita beli dari luar, karena risiko tambak sangat tinggi," paparnya.

Selama ini, perusahaan mendapatkan pasokan bahan baku dari Jawa, Medan, Lampung, Makassar, dan Bali. Ke depannya, perseroan berencana membangun mini plant di Medan dan Makassar untuk meminimalkan biaya operasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper