Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JIIPE Tambah Investasi Rp1,3 Triliun Tahun Ini

Kawasan industri terintegrasi Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik Jawa Timur tahun ini akan menambah investasi sekitar Rp1,3 triliun untuk pengembangan fasilitas dermaga tahap 2.
Direktur Teknik, Teknologi Informasi dan Komunikasi PT Pelindo III, Husein Latief (kiri) dan Presiden Direktur AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo (kanan) saat Press Conference Peresmian Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik, Jumat (9/3/2018).
Direktur Teknik, Teknologi Informasi dan Komunikasi PT Pelindo III, Husein Latief (kiri) dan Presiden Direktur AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo (kanan) saat Press Conference Peresmian Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik, Jumat (9/3/2018).

Bisnis.com, GRESIK - Kawasan industri terintegrasi Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik Jawa Timur tahun ini akan menambah investasi sekitar Rp1,3 triliun untuk pengembangan fasilitas dermaga tahap 2.

Direktur Teknik, Teknologi Informasi dan Komunikasi PT Pelindo III, Husein Latief mengatakan, pada Mei tahun ini PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS) selaku pengembang JIIPE hasil joint venture AKR Corporindo dan Pelindo III akan memulai pembangunan atau pemancangan dermaga kedua di JIIPE sepanjang 500 meter.

"Sekarang sudah mulai perluasan lahan dermaganya, izin-izinnya juga sudah diperoleh," katanya saat Press Conference Peresmian JIIPE, Jumat (9/3/2018).

Dia memaparkan sejak dibangun pada 2012, kawasan industri JIIPE telah menelan investasi hingga Rp5 triliun yang dipergunakan untuk membeli lahan 1.200 ha, pembangunan pelabuhan 85 ha, dermaga 500 meter, power plant 23 MW, pengolahan air asin menjadi air tawar, dan pengolahan limbah cair berkapasitas 2.500 m3/hari.

"Pengembangan dermaga baru nanti butuh waktu sekitar 18 bulan pengerjaan," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk, Haryanto Adikoesoemo mengatakan tahun ini pun JIIPE menargetkan penjualan lahan kawasan industri sebanyak 40-45 ha.

"Dari 1.800 ha area lahan JIIPE hingga kini yang sudah dibebaskan ada 1.200 ha. Sekitar 800 ha di tahap 1 sudah siap dipasarkan tahun ini," katanya.

Haryanto menambahkan kawasan industri JIIPE ini juga sudah dihuni oleh 9 tenant, di mana 2 tenant sudah beroperasi, 4 tenant dalam tahap pembangunan pabrik, dan 3 tenant masih dalam tahap persiapan pembangunan.

Adapun sejumlah industri yang sudah masuk di JIIPE yakni pabrik kimia PT Clariant Indonesia, pabrik garam PT UnichemCandi Indonesia, PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (Sari Roti), perusahaan pupuk PT Hextar Fertilizer Indonesia yang bakal mulai beroperasi pada Mei, perusahaan beton dan kontruksi PT Adhimix Precast Indonesia beroperasi sekitar Juli hingga September, dan pada November, serta PT CML.

Sejalan dengan target penjualan lahan kawasan industri JIIPE 45 ha, Haryanto berharap pemerintah pusat juga Pemkab Gresik ikut mendukung perkembangan ekonomi di kawasan Manyar Gresik ini dengan memperlebar Jalan Raya Daendles Gresik menjadi 4 jalur, termasuk percepatan proyek tol dari Krian-Legundi-Manyar masuk ke JIIPE.

"Selain itu, kami minta supaya perizinan investasi juga dipermudah agar percepatan ekonomi terjadi karena dalam 5-10 tahun ke depan kami perkirakan JIIPE ini mampu menyerap tenaga kerja hingga 500.000 orang," imbuh Haryanto.

Dia menambahkan selain tenaga kerja, tahun ini pun pelabuhan di JIIPE diperkirakan bisa melayani sampai 1,8 juta ton. Sejak beroperasi pada 2016, pelabuhan JIIPE sendiri sudah mampu melayani 500.000 ton kapal logistik, pada 2017 meningkat menjadi 1,3 juta ton.

Untuk diketahui, proyek kawasan industri JIIPE Gresik ini didesain secara terintegrasi dengan pelabuhan yang memiliki 4 dermaga, dan perumahan dalam satu area dengan total luas 2.921 ha. Rinciannya, kawasan industri 1.761 ha, residensial 800 ha, area pelabuhan 400 ha.

Kawasan ini juga akan terintegrasi dengan akses jalan tol, kereta api, pembangkit listrik, pengelolaan air dan limbah, juga terdapat 7 danau buatan 42 ha berfungsi untuk menampung air hujan, cadangan air, dan daur ulang.

JIIPE ini dikembangkan oleh AKR Corporindo melalui anak usahanya PT Usaha Era Pratama Nusantara (UEPN) dan PT Pelindo III melalui PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI). Keduanya melahirkan 2 anak usaha baru.

Pertama, PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) dengan saham 60% dimiliki AKR, dan 40% Pelindo III. BKMS bertanggung jawab pada pengembangan area industri.

Kedua, PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS) dengan saham 40% dimiliki AKR, dan 60% Pelindo III. BMS bertanggung jawab atas manajemen pelabuhan.

Sedangkan AKR Land Development anak usaha AKR bidang properti bakal mengembangkan hunian Grand Estate Marina City (GEM City). Secara total JIIPE ditargetkan rampung dalam 15 tahun ke depan.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper