Bisnis.com, SURABAYA—Pemerintah Kota Surabaya mengantisipasi datangnya banjir saat musim hujan dengan membangun lima titik gorong-gorong di wilayah Jalan Ahmad Yani.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Surabaya, Minggu (12/11/2017), mengatakan kalau musim hujan, wilayah Jalan Ahmad Yani di antaranya Jetis, Bundaran Dolog dan Graha Pangeran (dekat bank BNI) sering banjir.
"Makanya ditambah gorong-gorong untuk menampung aliran air dari Ketintang dan mempercepat aliran air agar cepat masuk," katanya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga memasang pompa untuk menarik volume air ke beberapa titik seperti Kali Jagir, Wonorejo 1, Rungkut dan Pompa di daerah Kebon Agung. "Kami juga sudah tambah kapasitas pompanya yang dulunya hanya satu setengah kini tiga meter per kibik. Penambahannya dua kali lipat," ujarnya.
Ditanya soal persiapan Kota Surabaya untuk mengantisipasi banjir, wali kota mengatakan sejak tahun 2011 pemkot telah mengganti pompa-pompa lama dengan yang baru, membangun saluran baru, melakukan pengerukan dan memindahkan jembatan yang dianggap menggangu dengan mengganti konstruksi yang baru.
"Jadi sudah banyak sekali yang kita lakukan tahun ini, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya," katanya.
Sedangkan untuk mengatasi permasalahan banjir yang diakibatkan oleh air laut yang pasang lalu menggenangi daratan (banjir rob), wali kota menyampaikan, pemkot telah membuat tanggul di daerah sungai Kali Lamong.
"Nanti kalau tanggul sudah jadi, hasil genangan itu kita masukkan di saluran lalu dimasukkan ke rumah pompa dan kini kami juga membangun rumah pompa di daerah Kandangan. Sekarang proses konstruksi," katanya.
Kendati demikian, wali kota mengakui bahwa masih ada wilayah yang dianggap cukup rawan dan perlu adanya perhatian khusus dari pemkot agar terhindar dari banjir, seperti yang ada di Surabaya barat.
"Khusus untuk menanggulangi banjir di wilayah Surabaya barat, kami membangun tanggul laut di sungai Kali Lamong sepanjang 8 km dan ini masih dalam tahap pengerjaan," katanya.
Lebih jauh, lanjut dia, sisa lahan yang ada di kali Lamong nantinya akan digunakan untuk pembangunan solar cell antara pemkot dan PLN. "Jadi kalau mau dibangun 10 hektare ya tidak apa apa, 20 hektare juga tidak masalah, karen itu akan sangat membantu untuk menciptakan sumber energi baru yang terbarukan," katanya.
Meski demikian, wali kota kembali mengingatkan bahwa terobosan yang sudah dilakukan pemkot untuk mengantisipasi banjir, tidak serta merta berjalan mulus karena cuaca yang tidak menentu.