Bisnis.com, MALANG – Hotel Tugu Malang-Und Corner menyediakan Kue Bulan untuk melayani hantaran untuk relasi dan kerabat yang merupakan budaya masyarakat keturunan Tionghoa.
Executive Assistant Manager Hotel Tugu Malang Crescentia Harividyanti mengatakan layanan tersebut mulai 23 September-12 Septermber 2017. “Permintaan kue bulan untuk hantaran bagi kolega dan kerabat cukup banyak, respon masyarakat sangat baik,” ucapnya di Malang, Kamis (28/9/2017).
Menurut dia, Hotel Tugu Malang yang brand-nya sebagai hotel yang mengangkat seni dan budaya serta sejarah, selalu mengangkat ‘a piece of forgotten history’, cerita mengenai beberapa legenda dan mitos di balik Festival Kue Bulan yang dimulai sejak 2170 SM.
Alkisah, sang pemanah Huo Yi yang berhasil memanah 8 matahari di langit sehingga menyisakan satu saja. Banyaknya matahari itu membuat bumi sangat panas sehingga orang-orang menderita karena kekeringan dan kelaparan.
Sumber-sumber air mengering, tanaman rusak. Atas keberhasilan Huo Yi, raja menghadiahinya pil panjang umur. Namun kekasih Huo Yi, Chang Er, menelan pil itu sehingga mendapat kehidupan abadi di bulan sebagai Dewi Bulan.
Huo Yi menyesali kejadian itu, namun tak bisa mengubah keadaan. Untuk mengobati kerinduan, setiap tanggal 15 bulan ke-8, ia duduk minum teh dan menikmati kue sambil menunggu Chang Er menampakkan diri ketika bulan purnama.
Versi lainnya adalah penghormatan kaum petani kepada Dewi Bulan pada tanggal itu karena panen yang berlimpah.
Para petani membuat kue bulat dengan bermacam isi dengan berukir tulisan cina yang lazim disebut MoonCake, yang dipersembahkan untuk memeriahkan peseta atau sekedar berkumpul bersama keluarga sambil meneguk teh cina yang pahit.
“Karena itulah, kue bulan atau moon cake juga kerap dihadirkan dalam perayaan rutin tahunan sebagai penanda akhir musim panen dan rasa syukur kepada Dewi Bulan,” ucapnya.