Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROYEK PANGAN, Solaria Group Kuasai 50.000 Ha di Kalimantan Utara

Solaria Grup yang menguasai 5.000 hektare.
Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie (dua dari kiri) dan Ketua Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian Malang   Siti Munifah  menunjukkan nota kesepamahaman antara pemda dan perguruan tinggi tersebut, di Malang, Jumat (8/9/2017).  Dalam kerja sama tersebut, Pemprov Kalimantan Utara membiayai siswa dari sana belajar pertanian di STPP Malang./Bisnis-Choirul Anam
Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie (dua dari kiri) dan Ketua Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian Malang Siti Munifah menunjukkan nota kesepamahaman antara pemda dan perguruan tinggi tersebut, di Malang, Jumat (8/9/2017). Dalam kerja sama tersebut, Pemprov Kalimantan Utara membiayai siswa dari sana belajar pertanian di STPP Malang./Bisnis-Choirul Anam

Bisnis.com, MALANG—Kalimantan Utara menawarkan kawasan pusat pertanian pangan (food estate) seluas 50.000 hektare untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mengatakan yang sudah masuk, Solaria Grup, yang menguasai 5.000 hektare. Namun penanamannya dilakukan secara bertahap.

“Yang ditanami baru sekitar 500 hektare berupa tanaman padi,” katanya seusai memberikan Kuliah Umum di Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian Malang, Jumat (8/9/2017).

Untuk budi daya padi, Solaria Grup membuka lahan hutan sekunder. Perusahaan bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada, Universitas Brawijaya, dan Universitas Jember terkait budi daya di lahan pembukaan hutan.

Dari pengolahan itu, lahan hutan sudah berhasil berproduksi dengan tingkat produktivitas 4,5-5 ton/hektare, sudah relatif bagus karena budi daya tersebut menggunakan lahan sebelumnya ditumbuhi akar-akar tanaman hutan.

“Solaria menanam beras premium,” ujarnya.

Pemda dan pemerintah akan terus membangun infrastruktur di food estate Bulungan, Kalimantan Utara. Infrastruktur dimaksud seperti irigasi dan akses jalan.

Dengan begitu, maka keberadaan food estate tersebut dapat menarik investor di bidang pertanian pangan sehingga dapat memperkuat ketahanan pangan nasional.
Food estate tersebut, kata dia, terintegrasi dengan lahan transmigrasi dengan transmigran dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

“Jadi pengembangan tanaman pangan menjadi bisa lebih fokus,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper