Bisnis.com, SURABAYA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) akan mengoptimalkan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) di daerah terutama di wilayah Jawa Timur yang ditargetkan mencapai 18.000 unit rumah subsidi maupun non-subsidi.
Managing Director Strategy, Compliance and Risk BTN, R. Mahelan Prabantarikso mengatakan per akhir tahun lalu pangsa pasar BTN di Jatim mampu mencapai 54%. Hal tersebut terjadi karena tingginya permintaan hunian di Jatim.
"Dari hasil riset kami di Jatim menunjukan permintaan hunian rumah mencapai 230.000 unit tahun ini. Namun sayangnya pasokan rumah di wilayah ini baru mencapai 7% atau setara 15.000 an unit," jelasnya saat Public Expose Marathon IDX Surabaya, Rabu (30/8/2017).
Dia memaparkan hingga semester I/2017 ini telah menyalurkan KPR Jatim mencapai 7.500 unit. Sebanyak 3.550 unit di antaranya merupakan KPR non-subsidi senilai Rp1,07 triliun, dan sebanyak 3.950 unit lainnya merupakan KPR subsidi senilai Rp414 miliar.
"Segmen non subsidi kebanyakan berada di kota-kota besar seperti Surabaya, Sidoarjo, Malang. Sebaliknya yang segmen subsidi pembelian rumahnya di wilayah Jember, Malang, dan Gresik," imbuhnya.
Mahelan menambahkan, untuk menggenjot penyaluran di Jatim sendiri, BTN gencar bermitra dengan Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) dan Apersi terutama agar para pengembang juga meningkatkan pasokan unit hunian yang masih kurang.