Bisnis.com, SURABAYA—PT Garam (Persero) berencana ekspansi atau melakukan penggarapan lahan garam baru di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat seluas 10 ribu hektare, guna mewujudkan tercapainya kedaulatan garam nasional.
Direktur Utama PT Garam, Dolly Parlagutan Pulungan dalam keterangan persnya di Surabaya, Senin (28/8/2017) mengatakan, penggarapan ladang garam baru semi mekanik di NTT diperkirakan sampai dengan tahun 2020.
Ia mengatakan, kualitas garam di NTT setara dengan garam impor, atau memiliki kadar NaCl minimal 97 persen, dan diharapkan dapat meminimalkan impor garam serta ditargetkan menyumbang produksi garam nasional sebesar sekitar 1 juta ton.
Dikatakan, sampai saat ini PT Garam baru memproduksi sekitar 350 ribu sampai 400 ribu ton dari luas lahan 5.340 hektare yang ada di Pulau Madura, dan masih bersifat "Community Base" (padat karya) dengan kualitas masih di atas rerata garam rakyat.
"Oleh karena itu, kami sebagai satu-satunya BUMN yang bergerak di bidang pergaraman mempunyai tugas yang sangat penting mewujudkan program Nawa Cita pemerintahan Presiden Jokowi-JK untuk mewujudkan tercapainya kedaulatan garam nasional," katanya.
Dolly mengatakan, untuk mewujudkan hal itu harus ada koordinasi secara intens antara pemegang kebijakan yang ikut berperan aktif dalam pengembangan pergaraman nasional di antaranya pemerintah, PT Garam dan petani garam rakyat.
Selain itu, kata dia, PT Garam juga akan membangun pabrik pengolahan garam dengan menggunakan dana dari Penyertaan Modal Negara (PMN) di Camplong, Sampang, Madura dengan kapasitas terpasang sekitar 63 ribu ton/tahun.