Bisnis.com, SURABAYA – Kementerian Pertanian dan Pemerintah Kabupaten Blitar akan segera melakukan pendataan ulang populasi ayam di Blitar untuk dapat mengatasi pasokan yang berlebih di wilayah tersebut.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita mengungkapkan pemerintah pusat telah beberapa kali melakukan pertemuan dengan pejabat daerah. Sesuai regulasi yang ditetapkan, pemerintah akan melakukan penyesuaian jumlah anak ayam usia sehari (day old chicks/DOC).
“Ditjen PKH telah meninjau langsung ke kandang peternak di Kabupaten Blitar. Melalui pendekatan tersebut [penyesuaian jumlah DOC] pemerintah menargetkan keseimbangan pasokan dan suplai dapat kembali pulih,” ujar Ketut melalui keterangan resmi, Jumat (25/8/2017).
Ketut menjelaskan pemerintah telah menerbitkan Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) nomor 3035 Tahun 2017 yang mengatur tata cara penyesuaian jumlah Final Stock (DOC) sehingga permintaan dan pasokannya dapat seimbang.
Adapun, sejumlah peternak ayam petelur dan peternak ayam broiler asal Blitar sebelumnya menemui Kementan untuk melaporkan harga ayam dan telur di tingkat peternak yang terus merosot. Mereka menybut harga telur ayam bahkan telah mencapai Rp14.000 per kilogram, jauh di bawah biaya pokok produksi.
Menurut Ketut, setelah meninjau lapangan, Ketut menyebut Kementan dan Dinas yang membidangi fungsi peternakan akan segera memetakan populasi ayam di Blitar. Kementan juga mendorong pembentukan koperasi sehingga daya tawar peternak kecil lebih baik.
“Dengan pendataan populasi, kita dapat mengetahui aliran suplai telur di Blitar dan yang masuk ke Blitar,” ujar Ketut.
Selain itu, Ketut menyebut Kementan pun saat ini sedang merevisi Permentan 61/2016 tentang Penyediaan, Peredaran, dan Pengawasan Ayam Ras. Revisi beleid itu diharapkan dapat memberi kepastian adanya jaminan distribusi DOC ke peternak rakyat.
Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (PINSAR) Singgih Januratmoko mengatakan dengan adanya kebijakan afkir dini, populasi ayam layer mengalami penurunan sehingga seharusnya memperbaiki harga telur ayam di tingkat peternak.
“Saat ini yang perlu diperhatikan adalah harga, supaya harga telur stabil dan peternak rakyat tumbuh lagi. Untuk itu, kami berharap agar peternak besar yang mempunyai populasi ternaknya 300 ribu dan terintegrasi harus dibatasi kepemilikannya untuk keberlangsungan peternak kecil,” terang Singgih.
Berdasarkan pantauan dari Pengamat Informasi Pasar (PIP) Ditjen PKH, setelah diterapkannya kebijakan pengendalian populasi ayam tersebut, harga telur ayam terus mengalami peningkatan.
Harga telur di Blitar saat ini Rp16.000 - Rp16.500 , di Yogyakarta Rp17.000, Jabodetabek Rp18.000, sedangkan Harga Acuan yang telah ditetapkan oleh Menteri Perdagangan adalah Rp18.000. Bahkan pada periode tanggal 12 Juli sampai tanggal 21 Juli 2017 sudah pernah melewati harga acuan di tingkat pembelian yang ditetapkan pemerintah.