Bisnis.com, MALANG—Pemerintah Kabupaten Malang menyiapkan diri sebagai pusat kawasan pembenihan bawang nasional, khususnya bawang jenis batu ijo, karena petani di daerah itu mampu menghasilkan benih yang berkualitas.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Pemerintah Kabupaten Malang M Nasri Abdul Wahid di Malang, Jumat mengaku siap jika daerahnya ditunjuk menjadi kawasan pusat pembenihan bawang nasional pada 2018.
"Kami akan mengusulkan ke Dirjen Hortikultura terkait kesiapan kami sebagai pusat pembenihan bawang nasional jenis batu ijo, mengingat kebutuhan benih nasional masih kekurangan, sementara petani di Kabupaten Malang mampu menghasilkan panen yang berkualitas dengan produktivitas cukup tinggi," katanya di Malang, Jawa Timur.
Apalagi, lanjutnya, Bupati Malang Rendra Kresna juga tak henti-hentinya memberikan dukungan dan terus memotivasi semangat petani untuk memajukan pertanian di wilayah itu, bahkan bantuan peralatan bagi petani yang memiliki keinginan untuk maju dan meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian, khususnya bawang merah.
Karena keinginan petani yang begitu kuat dan jiwa militansinya, produksi bawang yang dihasilkannya juga berkualitas terbaik, bahkan bawang Kabupaten Malang sudah mengantongi sertifikasi nasional dari pemerintah pusat pada tahun 2016.
Berdasarkan kondisi dan capaian yang telah diraih Kabupaten Malang itulah, kata Nasri, pihaknya mengajukan ke Dirjen Hortikultura dan sangat memungkinkan Kabupaten Malang menjadi pusat kawasan bawang nasional serta pencanangan tahun hortikultura, khususnya bagi petani di wilayah Kecamatan Ngantang, Pujon, dan Kasembon, Kabupaten Malang Menyinggung alasan keinginan Pemkab Malang menjadi kawasan pusat pembenihan bawang merah jenis batu ijo, Nasri mengatakan benih bawang memiliki nilai jual tinggi dan kualitasnya juga bagus. Dibandingkan dengan harga bawang biasa pada saat panen, selisihnya cukup tinggi.
Jika benih bawang harganya mencapai Rp50 ribu per kilogram, bawang yang dipanen biasa (bukan untuk benih) seharga Rp12 ribu per kilogram. "Oleh karena itu, lebih baik mengembangkan benih bawang dan sebagian bawang biasa untuk konsumsi. Harapan kami Dirjen Hortikultura memberikan dukungan demi kemajuan pertanian Kabupaten Malang dan menjadi kawasan pusat perbenihan bawang nasional," katanya.