Bisnis.com, PONOROGO — Musim kemarau seperti sekarang ini banyak dimanfaatkan masyarakat Ponorogo untuk menerbangkan layang-layang. Layangan dengan beragam bentuk pun mengudara di langit Ponorogo dari pagi sampai gelap.
Suara desingan dari layangan tersebut terdengar dari berbagai penjuru, Kamis (24/8/2017). Seperti di wilayah Kecamatan Ponorogo, suara desingan dari pita yang ditaruh di laying-layang terdengar lirih. Bahkan ada beberapa layangan yang sengaja diterbangkan hingga larut malam.
Namun, ada salah satu layangan unik dan menarik yaitu layangan berbentuk ular naga. Layangan yang diberi nama Mas Nogo ini milik seniman atau pengrajin layang-layang di Kota Reog yaitu Nur Hadi Setiono atau biasa dipanggil Pete.
Layangan berbentuk ular naga hasil karya Pete ini berukuran sekitar 125 meter dengan diameter sekitar 70 cm. Mas Nogo ini terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian kepala dan badan. Untuk bagian kepala berbahan besi dan bambu.
Bagian kepala dibentuk seperti ular naga pada film-film fiksi dilengkapi dengan tanduk, gigi runcing, dengan mata besar yang melotot. Mas Nogo didominasi warna kuning dan oranye.
“Untuk bagian kepala MAs Nogo sudah saya buat sejak lama, tiga tahun lalu,” kata dia saat berbincang dengan JIBI, Senin (21/8/2017).
Sedangkan badan Mas Nogo terdiri dari kepingan berbahan fiber berjumlah 140 buah. Untuk badan layangan tidak menggunakan kertas atau plastik melainkan kain parasit. Hal ini supaya tidak mudah rusak dan bisa stabil saat terbang.
Layangan Mas Nogo ini selesai dibuat akhir Juni 2017 dan telah diujicoba. Hampir seluruh proses pembuatan Mas Nogo, dibuatnya sendiri. Menurut dia, pembuatan Mas Nogo ini cukup rumit dan penuh ketelitian. Pembuatan Mas Nogo ini juga memakan biaya yang tidak sedikit yaitu sekitar Rp4 juta.
Untuk menerbangkan Mas Naga, kata dia, tidak mudah dan membutuhkan tenaga yang cukup banyak. Saat diujicoba beberapa waktu lalu, Pete mengaku dibantu beberapa temannya supaya bisa menerbangkan Mas Nogo.
“Ini merupakan hasil karya yang keempat untuk jenis naga dengan ukuran jumbo,” kata dia.
Setelah sukses membuat layangan Mas Nogo, Pete berkeinginan untuk membikin layang-layang naga dengan bentuk versi Jawa. Selama ini, dia selalu membuat layangan bentuk naga versi naga Tiongkok.
Pete mengaku saat ini sedang persiapan untuk pembuatan layang-layang naga kembar yang akan diberi nama Baru Klinting. Rencananya, layangan ini terdiri dari dua naga Jawa dan dijadikan satu layang-layang.