Bisnis.com, SURABAYA – PT Wijaya Karya (Wika) Gedung tengah menjajaki potensi pasar produk prefab building component (komponen rumah prefabrikasi/panel modul pabrikan) di Indonesia melalui rencana joint venture dengan perusahaan lain.
Direktur Human Capital dan Pengembangan Investasi Wika Gedung, Nur Al Fata mengatakan bisnis prefab tersebut sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh negara-negara lain dalam membangun sebuah rumah/apartemen/kantor maupun rumah sakit.
“Membuat bangunan secara industri merupakan peluang karena sebetulnya sebuah bangunan bentuknya berulang-ulang dan isinya sama. Selama ini bikin hotel dilakukan satu persatu, dindingnya, toiletnya sampai ratusan unit. Nah kalau toilet misalnya dirakit di pabrik itu kualitasnya bagus,” jelasnya saat Media Luncheon Wika Gedung, Selasa (15/8/2017).
Dia mengatakan, rencananya untuk membuat bisnis prefab tersebut Wika Gedung akan bekerja sama dengan sebuah perusahaan lokal pada tahun depan. Hanya saja, Nur belum menyebut dengan siapa akan melakukan joint venture tersebut.
“Ke depan, saya perkirakan yang namanya modulan (prefeb) unit apartemen, hotel dan rumah sakit tinggal dikirim lalu di lokasi tinggal dikoneksikan. Dengan kemajuan digital orang akan mendesain sendiri rumahnya, unitnya, bentuknya dan finishing-nya melalui pemesan rumah lewat aplikasi,” ujarnya
Secara bisnis, lanjutnya, produk prefab untuk unit toilet ukuran 1,5 m2 x 1,5 m2 memiliki nilai proyek Rp60 juta. Sedangkan untuk satu unit kamar di sebuah rumah sakit nilai investasi yang dibutuhkan yakni sekitar Rp2 miliar-Rp3 miliar/kamar.
“Nah kalau sekarang permintaan apartemen di Jabotabek saja bisa 10.000 unit/tahun, dan kalau kita ambil saja 10% pasarnya sudah berapa potensi yang bisa kita kejar. Itu baru unit toilet, belum lagi kalau bikin unit modul lengkap untuk tipe studio,” ujarnya.
Manager Proyek CBD Group Puncak, Muhammad Yusuf menambahkan produk prefab tersebut sudah pernah diuji cobakan di proyek apartemen Puncak Darmahusada Surabaya tepat di lantai bawah.
“Kita sudah uji coba prefeb/modul di apartemen Puncak Darmahusada, dan sebenarnya ini sudah lama tapi memang belum banyak dikenal,” imbuhnya
