Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perajin Mebel Bojonegoro Sepi Pesanan

Sejumlah perajin mebel di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jawa Timur menyatakan sepi pesanan mebel, meskipun banyak pemudik dari berbagai daerah di Tanah Air datang berkunjung ke sentra mebel selama libur lebaran.
Ilustrasi./Antara
Ilustrasi./Antara

Bisnis.com, BOJONEGORO—Sejumlah perajin mebel di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jawa Timur menyatakan sepi pesanan mebel, meskipun banyak pemudik dari berbagai daerah di Tanah Air datang berkunjung ke sentra mebel selama libur lebaran.

"Banyak pengunjung yang datang ke sentra mebel dari pemudik yang dulunya warga Bojonegoro kemudian menetap di luar daerah. Tetapi mereka hanya melihat-lihat tidak membeli mebel," kata Pemilik UD Sadam Art di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro M Guntur, di Bojonegoro, Senin (3/7/2017).

Keluhan senada disampaikan perajin mebel lainnya di desa setempat Ny Cholil yang menyebutkan tidak menerima pesanan mebel selama libur lebaran, bahkan selama puasa Ramadan lalu.

"Saya sama sekali tidak memperoleh pesanan mebel," kata dia menegaskan.

Padahal, menurut Guntur maupun Ny Cholil, warga luar daerah yang asal daerah setempat banyak yang datang berkunjung ke sentra mebel di desa setempat selama libur lebaran tahun lalu.

Hanya saja, menurut Guntur, pemudik meminta data berbagai jenis mebel, mulai kursi tamu, almari, tempat tidur dengan berbagai ukuran sekaligus harganya.

"Kemungkinan setelah itu mereka baru memesan mebel, karena pesanan mebel bisa kami kirim ke kota tujuan pemesan baik di Jawa maupun luar Jawa," katanya lagi.

Guntur mengaku hanya memperoleh pesanan beduk dengan ukuran besar dengan harga Rp30 juta dari pengurus masjid Kecamatan Baureno Bojonegoro, selain empat mimbar masjid masing-masing harganya Rp20 juta per mimbar dari luar Jawa.

"Pesanan beduk dan mimbar sudah saya kirimkan ketika puasa Ramadan lalu," ujarnya.

Harga mebel di sentra kerajinan mebel di desa setempat, menurut Guntur, bervariasi bergantung kualitas kayu jati dan ukirannya.

Kayu jati kelas bawah untuk meja kursi tamu sekitar Rp5 juta, sedangkan kualitas kayu jati kelas bagus bisa mencapai Rp15 juta.

"Almari juga begitu harganya bergantung kualitas kayu jati termasuk ukirannya," kata Guntur yang mempekerjakan 60 tenaga kerja termasuk pengukir.

Kepala Dinas Perdangangan dan Pasar Pemkab Bojonegoro Basuki menjelaskan para perajin mebel berjumlah lebih dari 75 perajin di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, dan perajin mebel lainnya di Kecamatan Batokan, diarahkan mampu mengembangkan kerajinan tangan.

"Adanya pengembangan kerajinan cenderamata kayu jati bisa menghemat bahan," kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper