Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ARUS URBANISASI PASCAMUDIK: Boleh Datang ke Jakarta, Tapi ...

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau kepada para pemudik untuk sedapat mungkin tidak membawa pendatang baru ke Ibu Kota pasca mudik. Jika terpaksa, para pendatang yang masuk ke Jakarta pasca-Lebaran diharapkan memiliki keahlian dan modal yang dibutuhkan untuk bertahan hidup di Jakarta.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau kepada para pemudik untuk sedapat mungkin tidak membawa pendatang baru ke Ibu Kota pasca mudik. Jika terpaksa, para pendatang yang masuk ke Jakarta pasca-Lebaran diharapkan memiliki keahlian dan modal yang dibutuhkan untuk bertahan hidup di Jakarta.

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Edison Sianturi menuturkan semua warga negara Indonesia berhak untuk bekerja di mana saja yang diinginkan. Untuk itu supaya dapat bersaing di DKI Jakarta, para pendatang baru harus memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh Jakarta sebagai kota perdagangan dan jasa.

"Yang kami harapkan kepada penduduk yang datang ke Ibu Kota, bawalah keahlian dan modal yang sesuai dengan kebutuhan Jakarta. Tanpa keahlian itu ke mana-mana akan jadi penganguran," ujarnya kepada Bisnis.com, baru-baru ini.

Edison menjelaskan jika tidak memiliki keahlian, hal itu  akan menambah beban bagi diri sendiri dan bagi Jakarta. Pemprov, tegasnya, akan tetap berupaya untuk menata keindahan kota dan ketertiban kota sehingga tidak dimungkinkan bagi pendatang baru untuk mendirikan gubuk atau tenda dipinggir kali atau taman kota.

Dia mengklaim selama5 tahun terakhir, angka urbanisasi ke DKI Jakarta terus menurun seiring dengan pertumbuhan kota-kota baru di Indonesia. Rerata jumlah pendatang baru pasca-Lebaran, paparnya, berkisar pada angka 62.000 orang.

"Jangan lupa banyak juga orang DKI Jakarta yang bekerja di daerah, hanya jumlahnya lebih kecil dari pada pendatang yang masuk ke DKI Jakarta," paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : News Editor
Sumber : JIBI
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper