Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jatim Mulai Buka Diri Terima Daging Kerbau Impor

Perum Bulog terus melakukan penetrasi pasar daging kerbau beku asal India, termasuk ke Jawa Timur.
Jatim menolak daging sapi impor karena mengklaim swasembada.
Jatim menolak daging sapi impor karena mengklaim swasembada.

Bisnis.com, JAKARTA - Perum Bulog terus melakukan penetrasi pasar daging kerbau beku asal India, termasuk ke sejumlah daerah yang menolak. Salah satunya, kini mulai muncul permintaan dari Jawa Timur terhadap daging kerbau beku.

Direktur Komersial Bulog Febriyanto mengaku baru-baru ini mulai ada permintaan dari Jawa Timur untuk daging kerbau beku asal India ke Jawa Timur. Permintaan banyak datang dari sektor rumah tangga.

Febri tak menyebut total kebutuhan daging kerbau beku asal India yang diminta. Penyaluran baru akan dilakukan jika permintaan lebih dari 25 ton atau satu kontainer. Kini Bulog dan Asosiasi Distributor Daging Indonesia terus melakukan sosialisasi dan negosiasi ke pemerintah daerah untuk masuknya daging kerbau beku ini.

Diketahui, berdasar laporan Asosiasi Distributor Daging Indonesia yang diterima Bulog menyebut, sejumlah daerah menolak masuknya daging kerbau impor seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Lampung.

"Banyak permintaan dari Jatim, untuk rumah tangga. Kebutuhannya berapa? Belum terdeteksi," tuturnya usai mengikuti diskusi Kontroversi Jagung yang diselenggarakan Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi di Jakarta, Selasa (23/5).

Stok daging kerbau beku asal India di gudang Bulog per Selasa (23/5) sebesar 35.700 ton. Adapun, daging sapi beku asal Australia yang merupakan sisa impor tahun lalu sebesar 274 ton.

Febri menyebut, daging kerbau beku asal India akan kembali masuk di awal Juli sebesar 10.000 ton. Volume impor ini merupakan realisasi dari izin impor baru sebesar 51.728 ton hingga Desember 2017.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Miftahul Ulum
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler