Bisnis.com, SURABAYA – Badan Perencanaan Pembangunan Kota atau Bappeko Surabaya menyatakan rencana pembangunan angkutan massal cepat berupa trem pada tahap awal berubah yakni dari sebelumnya sepanjang 17 kilometer menjadi 9 kilometer.
Kepala Bappeko Surabaya Agus imam Sonhaji mengatakan ada perubahan perencanaan tahap awal dilakukan karena keterbatasan APBN. Apabila biaya pembangunan AMC seluruhnya mencapai Rp2,4 triliun, dengan pengurangan jalur yang dibangun biaya yang dibutuhkan juga akan berkurang.
"Tinggal mengurangi saja. Tapi angkanya yang buat Kementerian Perhubungan," ujarnya di Surabaya, Kamis (2/2/2017).
Sesuai rencana awal, jalur trem akan membentang melalui dari Surabaya Selatan ke utara, yakni dari Stasiun Wonokromo menuju jalan Indrapura. Namun, dampak terbatasnya alokasi anggaran, untuk pembangunan tahap awal, yang mencapai 9 kilometer, proyek pembangunan dari Wonokromo akan mengarah ke Praban dan kembali ke Tunjungan.
Sonhaji mengatakan tahap awal sudah disepakati Wali Kota Surabaya dan Menteri Perhubungan (Menhub). Kalau yang awal selesai dilanjutkan ke Utara hingga Perak.
Pihaknya memperkirakan minggu ini pihaknya dan pemerintah pusat akan melakukan pertemuan membahas realiasi pembangunan di Surabaya. "Minggu ini kita rapat di sini," ujarnya.
Ia mengestimasi proses pembangunan angkutan massal cepat, trem hanya berlangsung 1,5-2 tahun.