Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani Klaim Biaya Produksi Beras Naik

Biaya produksi pada sektor pertanian padi pada 2018 meningkat Rp200 dibandingkan dengan dua tahun lalu.
Petani menanam bibit padi pada musim tanam di Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan, Jumat (5/5)./Antara-Feny Selly
Petani menanam bibit padi pada musim tanam di Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan, Jumat (5/5)./Antara-Feny Selly

Bisnis.com, JAKARTA - Biaya produksi pada sektor pertanian padi pada 2018 meningkat Rp200 dibandingkan dengan dua tahun lalu.

Ketua Umum Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir mengatakan biaya produksi beras per kg naik menjadi Rp4.280 per kg pada survei januari 2018 sedangkan pada 2016 hanya Rp4.079 per kg. Artinya terdapat peningkatan biaya produksi sebesar Rp200.

Survei tersebut, lanjutnya, dilakukan oleh KTNA dan asosiasi benih. "Kita kan masalahnya seluruh indonesia jadi berbeda-beda dari berbeda-beda ini kita gabung, kita rangkum muncullah harga itu,"katanya pada Selasa (5/6/2018).

Menurutnya, beberapa daerah memiliki kriteria masing-masing seperti daerah Jawa dan Sulawesi Selatan. Winarno mengatakan di Jawa cukup 25 kg benih per ha, sedangkam di Sulsel membutuhkan 60 kg per karena ditabur namun analisa usaha pertaniannya lebih murah karena tidak ada ada biaya tanam.

Winarno mengatakan biaya pokok produksi sebenarnya bisa ditekan yaitu pada biaya sewa buruh dan biaya sewa lahan. "Kalau buruh dan sewa lahannya ditekan bisa lebih rendah lagi. Makanya kementan membantu dengan alsintan itu sudah betul karena untuk menekan buruh tani,"katanya.

Pola produksi sektor pertanian, katanya, menggabungkan antara memakai mekanisasi dan juga sistem manual. Wilayah Papua Baray yang saat ini menggunakan mekanisasi penuh dalam penggarapan pertanian. Alhasil biaa pokok produksi murah cuma Rp2.600 per kg.

"jadi kita juga kuat kalau full mekanisasi tapi nanti ada yang protes karena [pengurangan] tenaga kerja. Tapi kalau full mekanisasi tenaga kerja kurang, yang muda-muda ke pabrik,"pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper