Bisnis.com, SURABAYA - Grab Indonesia tengah fokus mengintegrasikan semua mitra pengemudi menyusul aksusisi yang dilakukan Grab terhadap Uber di Indonesia.
Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan minggu ini merupakan periode yang sangat penting bagi Grab mengingat akuisisi Uber merupakan kesepakatan terbesar untuk industri di Asia Tenggara.
"Ribuan pengemudi Uber secara spontan juga langsung menghubungi kami guna bergabung ke dalam platform Grab. Kita secara cepat intergrasikan semua mitra Uber tanpa mengkompromikan aspek keamanan," katanya dalam siaran rilis, Rabu (4/4/2018).
Dia mengatakan Grab juga tengah memperkenalkan program untuk mitra pengemudi yang telah diluncurkan secara nasional pada awal 2018, yaitu “Grab Lawan Opik!”.
Program tersebut memanfaatkan sistem deteksi risiko dan kecurangan yang dimiliki Grab yang dapat mendeteksi berbagai aktivitas kecurangan, termasuk order fiktif (opik). Sistem ini menggunakan algoritma machine learning yang canggih dan terus berkembang untuk mengidentifikasi serta melawan risiko/ancaman baru yang mungkin timbul.
"Ketika para peretas dan mitra pengemudi yang mencoba menipu sistem teridentifikasi, Grab akan berkolaborasi dengan pihak kepolisian untuk memecahkan operasi opik dan menangkap pelaku," jelasnya.
Program yang telah berjalan 2 bulan ini telah mampu menangkap sindikat penipuan dari berbagai daerah seperti di Sulawesi Selatan, Jakarta, Jawa Timur, Sumatra Utara, Semarang, dan Pemalang.