Bisnis.com, SURABAYA - PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) sebagai gerbang kegiatan ekspor dan impor berkesempatan menangani pengiriman dua unit locomotive platform produksi INKA yang diekspor ke Australia pada Rabu (12/2/2025).
Sekretaris Perusahaan TPS, Erika Asih Palupi mengatakan pengiriman dua unit locomotive platform produksi INKA ini memerlukan penanganan khusus, karena tergolong dalam kategori muatan uncontainerized (UC), yaitu muatan yang tidak menggunakan peti kemas dan dikategorikan sebagai out of gauge (OOG) atau over dimension (OD).
"Proses muatnya menggunakan alat bantu berupa 1 unit reach stacker, 2 unit spreader bar, 4 unit round sling 4 unit lifting gear 1 set, 8 unit shackle berukuran 12 ton dan 4 unit shackle berukuran 8,5 ton, yang dioperasikan oleh staf yang kompeten, di bawah supervisi staf yang bersertifikat rigger/juru ikat yang dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia," jelasnya dalam rilis, Jumat (14/2/2025).
Eka menegaskan jadi dalam penananganan uncontainerized cargo sudah dipersiapkan dengan cermat mulai dari perencanaan pemuatan, peralatan hingga personil yang kompeten.
Bagi TPS, lanjut dia, setiap cargo yang ditangani merupakan bentuk amanah dan kepercayaan, proses ekspor dua unit locomotive platform ini bukan semata kegiatan bisnis. Kegiatan ini juga menjadi kolaborasi TPS sebagai salah satu anak usaha Pelindo Terminal Petikemas dengan INKA yang saling melengkapi dan menguatkan.
Sementara itu, Senior Manager Humas dan Kantor Perwakilan PT INKA (Persero) Nuur Aisyah, menyampaikan proyek ekspor locomotive platform ke Australia memiliki nilai strategis bagi PT INKA, mengingat ekspor ini juga menjadi showroom yang efektif guna memasuki pasar Eropa untuk bersaing lebih luas di bidang manufaktur kereta api di pasar global.
Baca Juga
PT INKA mengucapkan terima kasih kepada PT Terminal Petikemas Surabaya yang telah berkontribusi dalam mendukung pengiriman batch pertama ini, hingga dapat berjalan tepat waktu dan lancar.