Dampak Pertanian Ramah Lingkungan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Ngawi

Pertanian ramah lingkungan di Ngawi meningkatkan produktivitas, membuka lapangan kerja, melestarikan lingkungan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan
Foto: Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Hayam Wuruk Perbanas, Parjiyanto
Foto: Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Hayam Wuruk Perbanas, Parjiyanto

Bisnis.com, NGAWI - Pertanian ramah lingkungan semakin menjadi sorotan di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Ngawi. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, Ngawi memiliki peluang besar untuk mengembangkan praktik pertanian yang berkelanjutan.

Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan hasil pertanian, tetapi juga memperhatikan keseimbangan ekosistem. Dalam konteks ini, pertanian ramah lingkungan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Hayam Wuruk Perbanas, Parjiyanto mengatakan salah satu dampak utama dari pertanian ramah lingkungan adalah peningkatan produktivitas. Dengan menggunakan metode organik dan teknik pertanian yang berkelanjutan, petani dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas.

Misalnya, penggunaan pupuk organik dan pestisida alami dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi risiko penyakit tanaman. Hasilnya, petani di Ngawi dapat memproduksi komoditas yang lebih baik, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga berpotensi untuk diekspor. Hal ini tentu saja akan meningkatkan pendapatan petani dan perekonomian daerah secara keseluruhan.

“Selain itu, pertanian ramah lingkungan juga berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja. Dengan meningkatnya permintaan akan produk pertanian organik, sektor ini membutuhkan lebih banyak tenaga kerja, baik dalam proses produksi maupun distribusi. Di Kabupaten Ngawi, hal ini dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat setempat, mengurangi angka pengangguran, dan meningkatkan taraf hidup. Dengan demikian, pertanian ramah lingkungan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga sosial bagi masyarakat.”

Parjiyanto menjelaskan dampak positif lainnya adalah pelestarian lingkungan yang dihasilkan dari praktik pertanian berkelanjutan. Dengan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, kualitas tanah dan air di Kabupaten Ngawi dapat terjaga. Lingkungan yang sehat akan mendukung keberlanjutan pertanian itu sendiri, serta meningkatkan daya tarik daerah bagi wisatawan.

Ekoturisme, yang berfokus pada keindahan alam dan keberagaman hayati, dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat. Dengan demikian, pertanian ramah lingkungan dapat menciptakan sinergi antara ekonomi dan lingkungan.

“Namun, untuk mencapai potensi ini, diperlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta. Edukasi dan pelatihan bagi petani tentang praktik pertanian ramah lingkungan sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan mereka. Selain itu, akses terhadap pasar yang lebih luas untuk produk organik juga perlu diperkuat. Dengan kolaborasi yang baik, Kabupaten Ngawi dapat menjadi contoh sukses dalam penerapan pertanian ramah lingkungan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga berkelanjutan untuk masa depan.”

Dengan demikian, pertanian ramah lingkungan di Kabupaten Ngawi bukan hanya sekadar tren, tetapi merupakan langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Melalui praktik yang lebih baik, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi petani, masyarakat, dan lingkungan. Pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper