Bisnis.com, SURABAYA — Sejumlah pengembang properti di Surabaya menyebut tren permintaan rumah segmen menengah di Surabaya yang paling diminati saat ini ada di harga rerata Rp2 miliar.
Untuk memenuhi permintaan pasar tersebut, pengembang Pakuwon Group mulai kembali mengembangkan proyek tahap II Klaster Gladstone di Grand Pakuwon Surabaya Barat dengan harga mulai Rp1,7 miliar dengan ukuran mulai 5x12 meter dan 2 lantai.
Direktur Marketing Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi mengatakan permintaan rumah saat ini cenderung meningkat di harga rata-rata Rp2 miliar yang terlihat dari minat pasar sebelumnya yakni pada proyek tahap I Klaster Gladstone yang juga menawarkan harga mulai Rp1,3 miliar dengan ukuran 4x12 m.
“Pada saat meluncurkan Gladstone tahap I di harga mulai Rp1,3 miliar ternyata yang paling cepat yang ukuran lebih luas 6x12 m, dan dari 150 unit ditawarkan sampai saat ini masih tersisa stok rumah yang ukuran terkecil,” jelasnya dalam Media Update Grand Pakuwon, Kamis (25/5/2023).
Dia mengatakan, atas evaluasi pasar tersebut, tahun ini Grand Pakuwon mengeluarkan proyek tahap II sebanyak 150 unit yang terdiri dari luas 6x12 meter sebanyak 100 unit, dan 5x12 meter sebanyak 50 unit.
Head of Marketing Pakuwon, Hario Utomo mengatakan adanya pergeseran harga rumah ini tidak hanya dipengaruhi luas tanah tetapi juga harga bahan bangunan yang naik sekitar 15 persen.
Baca Juga
“Ongkos bangunan yang naik ini juga pengaruh dari kenaikan harga BBM dan lainnya, selain itu proyek baru ini juga ada perubahan fasilitas misalnya menggunakan granit baru, dan toiletnya lebih besar,” katanya.p
Pengembangan kawasan perumahan Grand Pakuwon - Tandes Surabaya Barat ini sudah berlangsung selama 9 tahun. Dari total luas lahan mencapai 700 ha, hingga kini baru terdevelop sebanyak 100 ha.
“Sampai saat ini proyek hunian yang sudah dikembangkan ada 7 klaster dengan total rumah sebanyak 1.600 unit, dan tingkat okupansi (orang yang tinggal) sekitar 1.000 unit, dan sudah dilengkapi fasilitas sekolah, dan sebentar lagi rumah sakit, ” imbuhnya.
Dalam perkembangan lain, PT Intiland Development Tbk juga mengembangkan hunian residensial di proyek Amesta Living Surabaya Timur dengan harga yang dipatok sekitar Rp2 miliar, bergeser dari pasar sebelumnya sekitar Rp1 miliaran.
“Pasar properti di segmen end user sebelumnya yang lebih cepat bergerak yang di segmen harga di bawah Rp1 miliar, tapi dalam beberapa bulan terakhir tren permintaan harga rumah mulai naik di segmen Rp2 miliar,” ujar Direktur Pemasaran Intiland - Surabaya, Harto Laksono, baru-baru ini.
Begitu juga dengan Ciputra Group yang baru-baru ini mengembangkan proyek residensial dengan harga kisaran Rp1,8 miliar - Rp5 miliar untuk Klaster Pelican Hill di CitraLand Utara - Surabaya.
“Proyek Pelican Hill ini sudah terjual 90 persen, padahal harganya antara Rp 1,8 miliar – 5 miliar, yang berarti rumah segmen ini paling diminati,” ujar General Manager CitraLand Utara Surabaya Kevin Hadianto.