Bisnis.com, SURABAYA — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) wilayah Jawa Bali menyebut hingga Juni 2022 masih ada sekitar 13,7 persen pelanggan di jaringan 3G yang belum bermigrasi ke jaringan 4G.
Vice President Network Service Management Telkomsel Jawa Bali, Juanita Erawati, mengatakan hampir seluruh aktivitas masyarakat kini sudah terdigitalisasi, mulai belanja online, meeting online, bahkan pesan makanan dan sebagainya via online.
“Untuk itu, bagi pelanggan yang masih menggunakan jaringan 3G akan lebih susah mengakses internet saat melakukan aktivitas secara digital karena mau tidak mau harus bermigrasi ke layanan 4G,” katanya dalam rilis, Kamis (9/6/2022).
Selain itu, lanjutnya, di beberapa wilayah di Jatim saat ini juga sudah mulai sulit mengakses internet dengan jaringan 3G Telkomsel seperti di Kota Mojokerto sehingga pelanggan didorong untuk segera bermigrasi ke 4G bahkan ke 5G yang saat ini juga terus dikembangkan Telkomsel.
“Dengan memanfaatkan layanan jaringan 4G LTE, benefit yang diperoleh luar biasa termasuk kekuatan sinyalnya,” imbuhnya.
Juanita mengatakan layanan 4G LTE Telkomsel mampu diakses oleh pelanggan di mana pun berada termasuk di pelosok daerah terpencil, sebab cover area layanan 4G LTE sudah 99,7 persen.
Baca Juga
“Dengan layanan telekomunikasi di jaringan 4G, pelanggan tidak lagi mengalami buffer saat melakukan videol call, dan suaranya sangat jernih,” ujarnya.
Juanita menambahkan, proses migrasi pelanggan 3G ke 4G memang tidak bisa dilakukan serentak tetapi harus bertahap, mengingat pelanggan 3G biasanya juga masih menggunakan handphone 3G. Sementara untuk bisa bermigrasi ke jaringan 4G, pelanggan harus mempunyai HP 4G.
“Untuk migrasinya sendiri tidak butuh waktu lama. Pelanggan bisa datang ke Grapari Telkomsel terdekat, siap bawa HP 4G, kartu simcard diganti dengan yang 4G dan diaplikasikan ke HP 4G, sudah migrasi,” imbuhnya.