Bisnis.com, JAKARTA - Lima sumur pengembangan yang merupakan bagian dari proyek Bukit Tua Phase-2B di lepas pantai Jawa Timur resmi berproduksi, mengalirkan minyak dan gas.
Kapasitas produksi kelimanya mencapai 12.500 barel minyak per hari (BOPD) dan 30 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan onstream Selasa (12/4/2022).
“Kami sangat mengapresiasi...ini bisa onstream. Ini sungguh luar biasa, dan perlu diberikan apresiasi," kata Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Julius Wiratno ketika meresmikan beroperasinya proyek di Gresik Jawa Timur, Kamis (14/4/2022).
Proyek Bukit Tua Phase-2B milik Petronas yang dioperasikan melalui anak perusahaannya, PC Ketapang II Ltd. Sebagai operator, PC Ketapang Ltd. dan PC Ketapang II Ltd. memegang 80 persen hak partisipasi, sedangkan 20 persen sisanya dipegang oleh PT Saka Energi Indonesia.
Bukit Tua Phase-2B merupakan proyek pengeboran sumur pengembangan yang keempat dan didahului oleh beberapa proyek sebelumnya seperti Bukit Tua Phase-1, Phase-2A, dan Phase-3.
Pengeboran sumur pengembangan Bukit Tua Phase-2B berhasil dilakukan pada 30 September 2021 dengan kedalaman mencapai 1.890 meter.
Julius Wiratno menjelaskan proyek ini sejatinya merupakan proyek hulu migas besar pertama yang diresmikan di tahun 2022 dengan investasi mencapai US$117 juta atau setara dengan Rp1,68 triliun.
Baca Juga
"Semoga ini dapat memberikan semangat kita semua dalam memenuhi amanah Pemerintah untuk sektor migas, yaitu target produksi 703.000 barel minyak per hari (BOPD) minyak dan 5800 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) gas di tahun 2022," kata Julius dalam rilis, Jumat (15/4/2022).
Julius menambahkan untuk mencapai target lifting migas tahun ini serta pencapaian visi produksi 1 juta BOPD dan 12.000 MMSCFD di tahun 2030 memerlukan langkah-langkah yang tidak biasa untuk mencapainya.
"Kami juga mendorong adanya eksplorasi di WK Ketapang dan WK lain yang dipegang oleh Petronas, seperti WK North Madura II yang telah discovery, sumur Hidayah. Kami berharap POD Hidayah dapat segera diajukan, dan jika ada hal-hal yang diperlukan, SKK Migas siap mendukung," tegas Julius.
Petronas Executive Vice President and Chief Executive Officer of Upstream, Adif Zulkifli, mengatakan produksi pertama pada proyek pengembangan Bukit Tua Phase 2B ini memiliki peranan penting dalam kontribusi untuk mencapai target 1 juta Barrel minyak per hari pada tahun 2030 di Indonesia.
Petronas juga merupakan operator dari Kontrak Kerja Sama North Madura II di lepas pantai Jawa Timur dan rekanan dari enam Kontraktor Kerja Sama lainnya yang terletak di daratan dan lepas pantai Sumatra, Natuna, Jawa Timur dan juga Indonesia Timur.
President Director Petronas Carigali Ketapang 2 Limited (PCK2L), Yuzaini bin Md Yusof, turut menyampaikan terima kasih kepada SKK Migas, Pemerintah Daerah, dan mitra kami atas dukungan luar biasanya selama proyek berlangsung."Kami merasa bangga atas pencapaian ini serta komitmen penuh dari semua pihak yang terlibat," ujarnya.