Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah berupaya agar harga bahan pokok pangan menjelang momen Ramadan dan Lebaran bisa terkendali terutama untuk minyak goreng yang saat ini sulit didapat dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.000/liter.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan di sejumlah wilayah Jatim untuk di pasar tradisional memang masih sulit mendapatkan minyak goreng dengan harga HET alias terdapat stok dengan harga masih sekitar Rp17.000/liter, sedangkan di pasar modern yang menjual sesuai HET pun kehabisan stok.
“Kita akan berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat semaksimal mungkin. Mudah-mudahan menjelang Ramadhan ini lancar dan orang-orang tenang semua,” katanya, Selasa (15/3/2022).
Dia mengatakan Pemprov Jatim sendiri telah mendapatkan bantuan minyak goreng sebanyak 50.000 liter dari PT Best Group yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat bersama dengan sembako lainnya.
“Dalam seminggu ini akan datang lagi 10.000 ton minyak goreng ke Jatim, Insya Allah 6.000 ton datang duluan, yang mana 2.000 ton di antaranya berbentuk curah yang nanti akan dire-pack butuh waktu 3 hari, kemudian 19 Maret akan datang lagi 4.000 ton,” ujarnya.
Dia berharap dengan datangnya minyak goreng dari luar provinsi ini untuk kegiatan operasi pasar ini bisa menstabilkan harga minyak goreng di Jatim baik di pasar tradisional maupun pasar modern.
Baca Juga
Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim, per 16 Maret 2022, harga minyak goreng kemasan 1 liter rata-rata Rp17.577/liter. Harga tertinggi terjadi di Lamongan mencapai Rp21.000/liter, dan terendah terjadi di Situbondo dan Surabaya yakni Rp14.500 - Rp15.000/liter.
Sedangkan minyak goreng curah rerata Rp16.483/liter, harag tertinggi terjadi di Trenggalek Rp21.500/liter, dan terendah terjadi di Sampang, Madiun dan Banyuwangi sekitar Rp13.000 - Rp13.500/liter.
Harga minyak goreng di Jatim tersebut sudah relatif turun dibandingkan pada 2 bulan sebelumnya, yakni pada 16 Februari 2022 rerata sekitar Rp18.206/liter. Harga tertinggi terjadi di Bojonegoro Rp21.000/liter dan terendah di Mojokerto Rp14.000/liter.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan komoditas minyak goreng pada Februari lalu sudah mengalami penurunan harga -9,11 persen sehingga turut menyumbang deflasi.
“Selain itu ada telur ayam, cabai rawit, dan daging ayam ras yang juga mengalami penurunan harga. Hanya bawang merah, tomat dan tempe yang menjadi penyumbang inflasi dari kelompok makanan,” ujarnya.