Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Malang Optimistis Harga Komoditas Pangan Turun Seusai Tahun Baru

Keyakinan konsumen meningkatkan permintaan komoditas strategis seiring dengan meningkatnya daya beli dan geliat aktivitas perekonomian.
Ilustrasi kegiatan di pasar tradisional./Antara
Ilustrasi kegiatan di pasar tradisional./Antara

Bisnis.com, MALANG — Bank Indonesia Malang optimistis harga komoditas akan kembali ke level normal pasca-tahun baru bersamaan dengan menurunnya permintaan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Azka Subhan Aminurridho, mengatakan berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Kota Malang, perkembangan harga pada Natal dan Tahun Baru 2022 sejumlah harga komoditas bahan pokok di Kota Malang mulai merangkak naik diantaranya, cabai rawit, telur, minyak goreng, dan gula pasir.

“Harga cabai rawit saat ini meningkat sebesar Rp39.000,00 per kilogram atau meningkat 86,67 persen dibandingkan harga pada 1 Desember 2021,” katanya, Kamis (30/12/2021).

Melonjaknya harga cabai di wilayah Kota Malang, kata dia, didorong oleh terjadinya curah hujan tinggi sehingga menyebabkan tanaman cabai rusak/busuk. Hal ini mengganggu jumlah pasokan cabai di tengah meningkatnya permintaan pada momentum Nataru.

Selain itu, kejadian erupsi Gunung Semeru pada beberapa pekan lalu juga berdampak pada tanaman cabai akibat abu vulkanik yang merusak tanaman cabai karena wilayah Lumajang yang terdampak berat erupsi merupakan salah satu pemasok cabai untuk wilayah Kota Malang.

Komoditas lainnya, telur ayam ras juga terpantau mengalami peningkatan harga sebesar Rp9.000,00 per kilogram atau meningkat 42,86 persen dibandingkan harga pada 1 Desember 2021.

“Memasuki Nataru pasokan telur terpantau berkurang karena pasokan telur juga didistribusikan ke luar wilayah Malang,” ujarnya.

Menurut peternak telur, harga telur naik juga dipicu oleh proyek Program Keluarga Harapan (PKH) – Program Sembako Dinas Sosial yang pada bulan ini melakukan penambahan penyerapan kebutuhan sebanyak 2-4 kali, biasanya dilakukan sebulan sekali.

Selain itu, peningkatan harga telur ayam ras juga didorong oleh terjadinya koreksi harga menuju ke harga normal setelah mengalami penurunan harga selama beberapa bulan terakhir.

Komoditas lainnya yang mengalami kenaikan, minyak goreng yang mengalami peningkatan sudah hampir dua bulan. Adapun harga saat ini telah meningkat sebesar 14,39 persen sejak 1 November 2021.

Menurut Azka, kenaikan ini dipengaruhi oleh terjadinya kekurangan pasokan akibat krisis energi di negara China dan India. Hal ini turut mengakselerasi laju peningkatan harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dunia sehingga mendorong pengusaha CPO tanah air untuk melakukan ekspor CPO.

Peningkatan harga komoditas juga terpantau pada komoditas gula pasir yang saat ini meningkat sebesar 4,17 persen sejak 10 Desember 2021. Hal ini dikarenakan permintaan pasar meningkat seiring peningkatan pada komoditas telur guna pembuatan aneka makanan seperti kue kering untuk menyambut Nataru. Di sisi lain, pasokan gula terpantau menurun akibat berakhirnya musim giling pabrik gula sejak November 2021.

Di sisi lain, kata dia, hasil Survei Konsumen Bank Indonesia Malang pada Desember 2021 juga masih menyiratkan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi yang terus menguat.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Desember 2021 tercatat sebesar 131,67 menguat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu 129,75. Hal ini mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi kembali berada pada level optimis (indeks > 100).

Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, mengatakan pola kenaikan harga komoditas strategis yang sudah terpetakan menjelang Nataru seharusnya dapat diantisipasi jauh hari.

Selain itu, IKK yang yang terus naik tentunya akan meningkatkan permintaan komoditas strategis seiring dengan meningkatnya daya beli dan geliat aktivitas perekonomian.

Dalam jangka pendek, menurut dia, seharusnya pemerintah daerah sudah gencar melakukan operasi pasar terbuka untuk stabilisasi harga komoditas strategis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler