Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jatim Diklaim Mampu Kendalikan Penyebaran Covid Meski Vaksinasi Belum Optimal

tingkat vaksinasi di Jatim hingga saat ini masih sebesar 38,34 persen untuk dosis pertama dan sebanyak 20,57 persen untuk dosis kedua.
Usai IGD RSUD Rato Ebu Bangkalan dinyatakan ditutup dan kemarin sore sudah dibuka kembali akibat lonjakan kasus Covid-19, Pemprov Jatim bergerak cepat dengan mendirikan ruang transit karantina sementara di gedung BPWS kaki Suramadu Bangkalan./Twitter @KhofifahIP
Usai IGD RSUD Rato Ebu Bangkalan dinyatakan ditutup dan kemarin sore sudah dibuka kembali akibat lonjakan kasus Covid-19, Pemprov Jatim bergerak cepat dengan mendirikan ruang transit karantina sementara di gedung BPWS kaki Suramadu Bangkalan./Twitter @KhofifahIP

Bisnis.com, SURABAYA - Ketua Rumpun Kuratif Satgas Covid-19 Jawa Timur, dr. Joni Wahyuadi menyatakan bahwa Jatim telah mampu mengendalikan laju penularan dengan baik meskipun tingkat vaksinasi masih belum optimal.

Joni menjelaskan, tingkat vaksinasi di Jatim hingga saat ini masih sebesar 38,34 persen untuk dosis pertama dan sebanyak 20,57 persen untuk dosis kedua. Presentase tersebut masih jauh dari sasaran setidaknya 70 - 80 persen.

“Kalau disimpulkan, vaksinasi kita belum 70 - 80 persen, tetapi Jatim sudah bisa mengendalikan laju penularan, maupun kapasitas respons dengan baik, artinya protokol kesehatan di Jatim saat ini sudah on the track,” ujarnya, Jumat (18/9/2021).

Dia mengatakan asesmen situasi Covid-19 di Jatim berhasil menjadi Level 1 dan menjadi satu-satunya di Jawa - Bali yang menjadi Level 1. Asesemen tersebut, katanya diadaptasi dari WHO.

“Di Pulau Jawa dan Bali, hanya Jatim yang asesmen Level 1, ini juga karena upaya testing, tracing dan treatmen serta kapasitas respons semuanya telah memadai,” ujarnya.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, per 17 September 2021 sudah tidak ada lagi zona merah. Sebanyak 37 daerah sudah berhasil menjadi zona kuning atau risiko rendah, dan satu daerah yakni Kota Blitar masih dalam zona orange.

Sementara jumlah asesmen Covid-19 di Jatim yang masuk dalam Level 1 tercatat sebanyak 10 daerah yakni Situbondo, Sidoarjo, Pasuruan, Pamekasan, Madiun, Lamongan, Kota Surabaya, Gresik, Bondowoso, Banyuwangi.

Sedangkan asesmen Level 2 ada 26 daerah di antaranya, Tulungagung, Tuban, Trenggalek, Sumenep, Sampang, Probolinggo, Ponorogo, Pacitan, Ngawi, Nganjuk, Mojokerto, Malang, Magetan, Lumajang, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Batu, Kediri, Jombang, Jember, Bojonegoro, Blitar.

“Untuk asesemen Level 3 masih ada 2 daerah yakni Kota Blitar dan Bangkalan, dan untuk Level 4 sudah tidak ada lagi,” imbuh Joni yang juga merupakan Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo.

Joni menambahkan, penurunan laju penularan Covid-19 saat ini juga sejalan dengan tren tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) yang saat ini sudah berada di bawah 60 persen sesuai standar WHO.

“Kalau dilihat BOR ICU kita sudah 18 persen, BOR isolasi 18 persen, BOR RS Darurat 13 persen. Ini artinya di masyarakat pun kasusnya semakin mengecil,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Joni, tren antrean di UGD juga sudah tidak ada lagi. Pada Juli lalu, tren antrean UGD rerata mencapai 830 pasien per hari, kemudian pada Agustus menurun menjadi 365 antrean, dan September ini sudah tidak ada lagi.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper