Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 Mulai Landai, Penjualan Rumah Subsidi di Jatim Bisa Naik 30 Persen

Permintaan rumah bersubsidi masih akan baik karena tingginya kebutuhan rumah untuk kepemilikan pertama.
Pekerja beraktivitas di salah satu proyek pembangunan perumahan di Depok, Jawa Barat, Selasa (31/3/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja beraktivitas di salah satu proyek pembangunan perumahan di Depok, Jawa Barat, Selasa (31/3/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, MALANG – Mulai melandainya kasus Covid-19 di Jawa Timur diyakini akan berdampak positif terhadap penjualan rumah bersubsidi di wilayah tersebut, karena pengembang bisa memasarkan produknya dengan lebih leluasa dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Ketua DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jawa Timur Makhrus Sholeh mengatakan bahwa penjualan rumah bersubsidi pada paruh pertama tahun ini sebenarnya cukup baik, karena mampu tumbuh 30 persen secara tahunan.

Akan tetapi, pada Agustus tahun ini penjualan rumah bersubsidi sempat anjlok hingga 30 persen secara tahunan.

Dia pun berharap, September nanti kasus Covid-19 mulai mereda di Jawa Timur dan tidak lagi melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM. Dengan begitu, penjualan rumah bersubsidi bisa kembali naik.

Menurutnya, penjualan rumah bersubsidi di Jawa Timur hingga akhir tahun bisa tumbuh karena masyarakat bisa lebih leluasa mengunjungi rumah contoh yang akan dibelinya.

“Dengan konsumen melihat ke lapangan, maka baru yakin untuk memutuskan membeli rumah atau justru ditunda,” katanya dikutip Satu (28/8/2021).

Terkait dengan permintaan rumah bersubsidi, dia meyakini masih akan baik karena tingginya kebutuhan rumah untuk kepemilikan pertama.

Selain itu, daya beli masyarakat yang masih terjaga untuk membeli rumah bersubsidi juga menjadi peluang tersendiri bagi pengembang untuk memasarkan produknya.

Dari sisi kebijakan pemerintah, kata dia, juga sangat mendukung bisnis rumah bersubsidi. Penambahan kuota FLPP dan sejumlah insentif lainnya membuat pengembang semakin bersemangat untuk menambah pasokan rumah di tengah masyarakat.

“Jadi, baik pasar maupun regulasi sebenarnya sangat mendukung bisnis rumah bersubsidi. Tinggal menunggu momentumnya, yakni meredanya Covid-19 agar bisnis bisa tumbuh positif,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper