Bisnis.com, MALANG – Mulai melandainya kasus Covid-19 di Jawa Timur diyakini akan berdampak positif terhadap penjualan rumah bersubsidi di wilayah tersebut, karena pengembang bisa memasarkan produknya dengan lebih leluasa dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Ketua DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jawa Timur Makhrus Sholeh mengatakan bahwa penjualan rumah bersubsidi pada paruh pertama tahun ini sebenarnya cukup baik, karena mampu tumbuh 30 persen secara tahunan.
Akan tetapi, pada Agustus tahun ini penjualan rumah bersubsidi sempat anjlok hingga 30 persen secara tahunan.
Dia pun berharap, September nanti kasus Covid-19 mulai mereda di Jawa Timur dan tidak lagi melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM. Dengan begitu, penjualan rumah bersubsidi bisa kembali naik.
Menurutnya, penjualan rumah bersubsidi di Jawa Timur hingga akhir tahun bisa tumbuh karena masyarakat bisa lebih leluasa mengunjungi rumah contoh yang akan dibelinya.
“Dengan konsumen melihat ke lapangan, maka baru yakin untuk memutuskan membeli rumah atau justru ditunda,” katanya dikutip Satu (28/8/2021).
Terkait dengan permintaan rumah bersubsidi, dia meyakini masih akan baik karena tingginya kebutuhan rumah untuk kepemilikan pertama.
Selain itu, daya beli masyarakat yang masih terjaga untuk membeli rumah bersubsidi juga menjadi peluang tersendiri bagi pengembang untuk memasarkan produknya.
Dari sisi kebijakan pemerintah, kata dia, juga sangat mendukung bisnis rumah bersubsidi. Penambahan kuota FLPP dan sejumlah insentif lainnya membuat pengembang semakin bersemangat untuk menambah pasokan rumah di tengah masyarakat.
“Jadi, baik pasar maupun regulasi sebenarnya sangat mendukung bisnis rumah bersubsidi. Tinggal menunggu momentumnya, yakni meredanya Covid-19 agar bisnis bisa tumbuh positif,” ucapnya.