Bisnis.com, SURABAYA - Kalangan pengusaha di Jawa Timur memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jatim pada kuartal III/2021 akan terpengaruh PPKM Darurat sehingga hanya mampu tumbuh sekitar 5 persen.
Ketua Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) Jatim, Eddy Widjanarko mengatakan jika di kuartal II/2021, ekonomi Jatim mampu tumbuh 7,05 persen, maka pada kuartal III diperkirakan hanya bisa tumbuh 5 persen atau menurun yang disebabkan oleh pelaksanaan PPKM, meskipun kini di Jatim sudah turun menjadi level 3.
"Mungkin pertumbuhan ekonomi kuartal III ada di 5 persen karena PPKM itu sedikit kendala di kapasitas produksi, sebab karyawan yang masuk hanya dibolehkan 50 persen," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (26/8/2021).
Baca Juga
Untuk itu pengusaha berharap ada pelonggaran kebijakan terhadap produktivitas manufaktur agar perekonomian dapat dipacu. Selain itu, memberikan akses bagi industri manufaktur yang memiliki komitmen delivery dengan perusahaan lain di lingkup nasional atau negara lain yang secara kontrak tidak bisa dihindari.
Menurut Eddy, sejauh ini kalangan industri sudah melakukan berbagai aturan prokes dengan ketat, termasuk mengikuti kebijakan Kemeperin yang mengeluarkan Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI).
“Industri selama ini juga sudah melaporkan pelaksanaan prokes penanganan Covid-19 dalam operasional dan mobilitas kegiatan industri melalui situs Kemenperin, dan itu pun sudah dilakukan pengawasan prokes oleh satgas di pemda masing-masing,” imbuhnya.