Bisnis.com, SURABAYA - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur melakukan sejumlah survei tentang tingkat kepatuhan masyarakat Jatim terhadap protokol kesehatan, termasuk hal yang diharapkan ketika pemerintah memperpanjang masa pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan mengungkapkan hasil survei yang dilakukan terhadap sekitar 51.673 responden selama periode PPKM 13 - 10 Juli 2021 menunjukkan bahwa banyak responden yang berharap bantuan pemerintah terutama sembako jika PPKM harus diperpanjang.
“Banyak responden yang mengharapkan bantuan sembako sesuai dengan kebutuhan keluarga agar tidak perlu melakukan perjalanan keluar rumah karena merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia,” ujarnya, Kamis (12/8/2021).
Dia memaparkan bantuan sembako merupakan hal yang paling diharapkan oleh hampir semua responden, kecuali responden yang masih bersekolah dan menganggur. Tercatat, sebanyak 47,74 persen responden mengharapkan bantuan sembako, disusul obat dan pelayanan kesehatan 39,36 persen dan bantuan uang tunai 38,31 persen.
“Selain itu, sekitar 30,85 persen responden juga mengharapkan bantuan internet, dan sekitar 11,60 persen tidak ada bantuan,” ujarnya.
Secara prosentase responden menurut jenis kegiatan utama sehari-hari yang mengharapkan khusus bantuan sembako yakni responden yang bekerja sebesar 44,36 persen, bagi responden yang sementara tidak bekerja sebesar 49,49 persen, dan bagi responden yang masih sekolah sebesar 42,35 persen.
“Selanjutnya bagi responden yang sehari-hari mengurus rumah tanggga yang mengharap bantuan sembako sebanyak 60,93 persen, dan responden menganggur yang mengharap bantuan sembako yakni sebanyak 54,91 persen,” imbuhnya
Dadang menjelaskan selama kegiatan pembatasan, para responden juga mengisi sejumlah kegiatan yang dilakukan untuk meminimalisir mobilitas, di antaranya adalah dengan memperbanyak ibadah dan berkomunikasi dengan keluarga/teman secara online.
“Namun masih ada sekitar 8 persen responden yang melakukan kegiatan yang seharusnya tidak dilakukan yakni mengunjungi kerabat/keluarga dan rekreasi. Secara rinci 6,40 persen mengunjungi keluarga, 2,19 persen rekreasi,” kata Dadang.
Secara rinci, sebanyak 65,46 persen responden selama PPKM memilih banyak berdoa, 63,82 persen orang berkomunikasi dengan keluarga atau teman secara online, 50,05 persen memilih melakukan olahraga, 41,75 persen melakukan hobi, dan 32,49 persen mengurangi akses berita tentang Covid-19.
Bukan hanya survei kegiatan warga selama PPKM, BPS juga mensurvei perasaan setiap responden selama berada di rumah saja. Hasilnya, selama PPKM, perasaan yang dialami responden yakni mayoritas merasa jenuh/sangat jenuh berdiam diri di rumah.
“Secara rinci, responden yang mengalami perasaan biasa saja sebesar 33,89 persen, sebanyak 33,04 persen merasa jenuh, dan 28,64 persen merasa sangat jenuh, serta sebanyak 3,06 persen responden merasa senang, dan 1,58 persen responden merasa sangat senang,” imbuh Dadang.