Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Distribusi Produk Rokok di Jatim Sempat Turun 10 Persen Akibat Penyekatan Jalan

Berharap pemerintah meninjau kembali kebijakan penyekatan dan melihat kondisi di lapangan serta memberikan kemudahan berusaha di masa pandemi seperti sekarang
Ilustrasi - Buruh pabrik mengemas rokok SKT di Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) Kudus./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan
Ilustrasi - Buruh pabrik mengemas rokok SKT di Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) Kudus./Bisnis-Muhammad Faisal Nur Ikhsan

Bisnis.com, SURABAYA - Proses distribusi produk rokok di Jawa Timur dilaporkan sempat mengalami hambatan akibat adanya penyekatan jalan selama pelaksanaan PPKM Darurat sehingga mengalami penurunan kinerja hingga 10 persen.

Sulaiman, pemilik CV Sayap Mas Nusantara, salah satu pabrik linting rokok di kawasan  Sukosari, Gondanglegi, Kabupaten Malang menyebutkan bahwa untuk proses produksi selama PPKM Darurat tetap dapat berjalan normal dan lancar.

“Selama pandemi kami berupaya agar kegiatan produksi tetap berjalan lancar, dan pastinya dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat bagi para pekerja. Hanya saja yang menjadi kendala adalah saat distribusi tersendat penyekatan jalan sehingga kinerja turun 10 persen,” ujarnya dikutip dalam rilis, Selasa (27/7/2021).

Dia mengatakan pengiriman produk rokok tidak hanya dilakukan di area Jatim, tetapi juga sampai ke Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan dan NTB. Dengan adanya penyekatan saat PPKM Darurat tersebut, pihaknya tidak dapat mengirimkan barang melalui darat sehingga terpaksa menggunakan kargo tetapi ada pengurangan volume pengiriman.

“Kami berharap pemerintah meninjau kembali kebijakan penyekatan ini dan melihat kondisi di lapangan serta memberikan kemudahan berusaha di masa pandemi seperti sekarang,” imbuhnya.

Sulaiman menambahkan, selama ini pabrik rokok CV Sayap Mas Nusantara ini telah mempekerjakan sebanyak 1.500 orang yang rerata merupakan warga sekitar Gondanglegi Malang.

Pabrik rokok yang berdiri sejak 2016 ini kebanyakan mempekerjakan para perempuan untuk tenaga giling dan linting tembakau atau sekitar 70 persen dari total pekerja. Dalam sehari, pabrik ini memproduksi sekitar 385.000 batang sigaret kretek tangan (SKT).

“Perhatian pemerintah sangat dibutuhkan oleh industri di masa pandemi seperti ini, apalagi pabrik kami menjadi tumpuan ekonomi bagi masyarakat sekitar untuk mendapat penghidupan,” imbuhnya.

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, yang tengah melakukan kunjungan kerja ke pabrik rokok tersebut turut memberikan apresiasi kepada CV Sayap Mas Nusantara yang menerapkan protokol kesehatan ketat. 

Menurutnya, dengan cara tersebut pabrik rokok tidak hanya menjaga kesehatan pegawai, tetapi juga mampu mempertahankan produksinya selama PPKM berlangsung sehingga karyawan tetap dapat menerima penghasilan.

“Cara ini sudah bagus, karyawan masih bisa bekerja dengan prokes ketat. Mengharuskan karyawan menggunakan masker, penerapan social distancing dan menyediakan tempat cuci tangan. Apalagi menurut informasi, seluruh karyawan di sini juga sudah divaksin,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper