Kemendag Siap Bantu Genjot Ekspor Furnitur Jatim

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan di tengah kondisi pandemi Covid-19 ternyata komoditas furnitur/mebel memiliki peluang besar dalam memperbesar pasar ekspor.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi /ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi /ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, SURABAYA - Kementerian Perdagangan memastikan bakal membantu industri mebel/furnitur asal Jatim untuk bisa lebih menekan biaya rantai pasok agar bisa lebih menggenjot pasar ekspor yang semakin terbuka.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan di tengah kondisi pandemi Covid-19 ternyata komoditas furnitur/mebel memiliki peluang besar dalam memperbesar pasar ekspor. Dalam kesempatan tersebut, diperlukan strategi yang optimal bagi industri agar bisa menguasai pasar.

“Saya dari Kemendag akan membantu supaya ekspor mebel lebih besar dan lebih banyak supaya ini ikut menggerakkan ekonomi nasional, yakni dari sisi value chain, supaya harga atau ongkos lebih murah dan lebih baik,” katanya saat kunjungan kerja ke PT Integra Indocabinet Tbk, Selasa (20/4/2021).

Dia mengatakan Kemendag akan menunjuk satu orang yang akan bertanggung jawab ke sebuah industri mebel salah satunya Integra dalam rangka memastikan pasar ekspornya agar lebih bagus.

“Kita juga mau memastikan bahwa bahan baku kayu kita adalah sumber yang berkesinambungan, kita juga memastikan ongkos pembuatan juga lebih murah,” imbuhnya.

Dia mengatakan sektor industri mebel memiliki kesempatan yang baik sejak tahun lalu yang disebabkan oleh banyaknya orang yang melakukan bekerja dari rumah sehingga membutuhkan meja kerja yang layak di rumah.

“Furnitur salah satu industri yang ketika Covid-19 terjadi ternyata berkembang terutama ke pasar Amerika Serikat, karena AS bertikai dengan China yang menyebabkan barang-barang China kena kenaikan pajak impor, akhirnya AS cari pasar baru ke Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Lutfi, Vietnam yang selama ini menjadi pesaing Indonesia di sektor mebel juga tengah terkendala lantaran bahan baku kayu yang diolahnya dianggap merupakan hasil kayu ilegal.

“Untuk itu kita bisa bersaing saat ini, mustinya Indonesia bertanggung jawab memastikan bahan baku kayu kita berkesinambungan, sehingga pasar China pun hari ini terbuka untuk Indonesia. Saya merasa peluang Indonesia akan lebih baik, dan pasar AS adalah yang sangat menjanjikan,” imbuhnya.

CEO Integra Indocabinet, Halim Rusli menambahkan, perseroan selama ini mampu mengekspor furnitur sebanyak 1.000 kontainer/bulan dengan total nilai mencapai Rp4 triliun dalam 1 tahun.

“Pasar ekspor terbesar kami adalah AS dengan kontribusi sekarang membesar jadi 85 persen. Untuk pasar domestik malah turun karena pandemi, dulu kontribusi domestik kami adalah 25 persen,” imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper