Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PR Besar Pemerintah dalam Pertumbuhan Ekonomi Menurut Komisi XI DPR RI

kinerja perekonomian di kuartal I ini tampaknya masih minus sehingga pemerintah masih punya PR dalam menggenjot konsumsi dan belanja domestik tahun ini.
Ilustrasi bawang putih
Ilustrasi bawang putih

Bisnis.com, SURABAYA - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi menyebut pemerintah saat ini masih memiliki pekerjaan rumah (PR) besar dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi salah satunya yang berasal dari konsumsi domestik.

Menurutnya, pemerintah selama ini memang sudah on the track dalam menjalankan keseimbangan antara kesehatan dengan perekonomian meskipun masih kerap ada keluhan dari pengusaha soal adanya kebijakan yang ambigu seperti swiping di mal maupun pasar.

“Mereka merasa pemerintah harus seimbang antara kesehatan dan ekonomi, karena sama saja, orang kelaparan juga sama bahayanya dengan menghadapi penyakit. Tapi semakin kesini, pendekatan yang dilakukan Presiden Jokowi perlu diapresiasi yakni dengan PPKM mikro, ekonomi tumbuh bagus dan kesehatan terkendali,” katanya dalam kegiatan Temu Stakeholders untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), di Surabaya Kamis (1/4/2021).

Namun begitu, lanjut Fathan, kinerja perekonomian di kuartal I ini tampaknya masih minus sehingga pemerintah masih punya PR dalam menggenjot konsumsi dan belanja domestik tahun ini.

“Sebagai contoh sektor pariwisata di Bali, tidak ada satu industri yang memiliki multiplier effect seperti pariwisata. Untuk itu Pemprov Bali mengajukan stimulus Rp6 triliun karena tourism menjadi sektor andalan mereka,” katanya.

Fathan juga mencontohkan seperti negara di Thailand yang 16 persen ekonominya ditopang oleh sektor pariwisata sehingga sektor itulah yang perlu didorong lebih kuat. Untuk Jatim, lanjut Fathan, memiliki sektor pertanian yang ternyata saat pandemi masih dapat tumbuh positif. Sehingga menurutnya, sektor itulah yang perlu digenjot lebih maksimal.

“Sektor pertanian jadi andalan selama pandemi ini, jadi kita minta pemerintah fokus saja. Pertanian kalau perlu digerojok dengan pendanaan yang maksimal supaya berdampak pada sektor lain,” imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler