Bisnis.com, SURABAYA - Kinerja ekspor Jawa Timur pada Februari 2021 mengalami kenaikan sebesar 11,05 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari USS$1,53 miliar menjadi US$1,70 miliar, seiring peningkatan kinerja ekspor sektor migas maupun nonmigas.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Dadang Hardiwan dalam keterangan persnya kinerja ekspor impor di Surabaya, Senin (15/3/2021), mencatat ekspor sektor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 9,13 persen, yaitu dari US$1,38 miliar menjadi US$1,51 miliar, dan nilai ekspor sektor nonmigas menyumbang sebesar 88,57 persen dari total ekspor Februari 2021.
Sedangkan sektor migas meningkat sebesar 28,59 persen dari US$151,31 juta menjadi US$194,57 juta. "Untuk peranan ekspor sektor migas menyumbang 11,43 persen total ekspor Jawa Timur pada bulan ini," kata Dadang kepada wartawan dalam keterangan virtualnya.
Sementara itu jika dikelompokkan berdasarkan golongan barang, komoditas barang kayu dan barang dari kayu menjadi komoditas ekspor nonmigas utama Jawa Timur dengan nilai transaksi sebesar US$132,44 juta.
Nilai itu, kata dia, meningkat 19,61 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai US$110,72 juta dan berkontribusi sebesar 8,78 persen pada total ekspor nonmigas Jatim.
"Komoditas ini paling banyak diekspor ke China dengan nilai 21,11 juta dolar AS," tutur Dadang.
Baca Juga
Selanjutnya ekspor terbanyak Jawa Timur adalah golongan barang lemak dan minyak hewan/nabati yang menyumbang nilai ekspor sebesar US$118,24 juta, turun sebesar 25,41 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Golongan barang ini menyumbang 7,84 persen dari total ekspor nonmigas dan utamanya dikirim ke China dengan nilai 38,80 juta dolar AS," katanya.
Secara kumulatif Januari-Februari 2021 ekspor Jawa Timur sebesar US$3,24 miliar atau turun 14,59 persen dibandingkan tahun 2020 bulan yang sama, dengan negara tujuan masing-masing Jepang, Amerika Serikat, dan China.