Bukan Kecolongan
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menuturkan pemerintah telah berupaya untuk berfokus pada daerah dengan resiko ancaman pandemi Covid-19 yang tinggi dengan melakukan tes dan pelacakan riwayat kontak terkait Covid-19 yang masif.
“Kami akan terus menghitung potensi ancaman ini pada beberapa daerah yang memiliki karakteristik yang sama dengan DKI Jakarta, misalnya Surabaya,” kata Yuri saat memberi keterangan pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, pada Jumat (12/6/2020).
Sepekan terakhir, Yuri membeberkan, Provinsi Jawa Timur mengalami kenaikan kasus positif Covid-19 yang signifikan secara nasional. Kendati demikian, dia menampik, jika pemerintah kecolongan ihwal penanganan Covid-19 di daerah.
"Penambahan ini disebabkan tracing agresif, sehingga penambahan kasus yakni spesimen yang diterima tidak didominasi dari rumah sakit tetapi dari puskesmas atau dinas kesehatan," ujar Yuri.
Sebelumnya, Badan Intelijen Negara (BIN) mengungkap sebanyak 348 warga Kota Surabaya dan sekitarnya terkonfirmasi Covid-19 berdasarkan hasil rapid test atau tes cepat dan swab massal yang digelar selama 10 hari.