Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PSBB Surabaya Diperpanjang, Ada Lonjakan Pasien Terkonfirmasi

Perpanjangannya selama 14 hari atau dimulai 12 Mei 2020 hingga 25 Mei 2020. Kalau untuk PSBB yang tahap pertama akan berakhir 11 Mei 2020.
Dari kiri Ketua Tim Tracing Covid-19, dr. Kohar Hari Santoso, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi saat konferensi pers, di Grahadi Surabaya, Kamis (16/4/2020)./Bisnis-Peni Widarti
Dari kiri Ketua Tim Tracing Covid-19, dr. Kohar Hari Santoso, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi saat konferensi pers, di Grahadi Surabaya, Kamis (16/4/2020)./Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di kawasan "Surabaya Raya" yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Gresik diperpanjang.

"Perpanjangannya selama 14 hari atau dimulai 12 Mei 2020 hingga 25 Mei 2020. Kalau untuk PSBB yang tahap pertama akan berakhir 11 Mei 2020," ujarnya usai rapat evaluasi PSBB tahap pertama di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu (9/5/2020).

Keputusan tersebut merupakan kesepakatan yang diambil Gubernur bersama Forkopinda Jawa Timur dan tiga kepala daerah yang mewakili Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.

Menurut dia, berdasarkan telaah dari para pakar epidemiologi tentang penyebaran Covid-19, sebanyak 70 persen orang terinfeksi dan proses infeksinya bisa tetap bergerak di atas 14 hari.

Maka, kata dia, 14 hari PSBB yang telah dilakukan di Surabaya Raya setelah ditelaah secara epidemiologi dinilai belum cukup untuk menjamin berhentinya penyebaran Covid-19.

"Dari telaah pakar epidemiologi terkait PSBB tahap pertama ini maka kami bersepakat dan setuju akan ada perpanjangan PSBB di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Ia mengatakan, keputusan untuk memperpanjang masa PSBB juga diambil setelah melihat hasil kajian epidemiologi yang menunjukkan pola penyebaran Covid-19 masih tinggi, terutama untuk Kota Surabaya.

Berdasarkan kajian sama, lanjut dia, disebutkan bahwa sebagian pasien yang terjangkit memiliki masa penularan lebih dari 14 hari.

"Hanya 30 persen orang-orang positif Covid-19 yang masa penularannya hanya 14 hari, kemudian 35 persen lainnya bisa menularkan hingga 21 hari. Dan sebanyak 15 persen orang yang terinfeksi masa penularannya mencapai 28 hari hingga 30 hari," tuturnya.

Gubernur Khofifah juga menyampaikan bahwa fakta lain yang menjadi alasan perpanjangan PSBB yaitu belum tercapainya semua indikator keberhasilan sebagaimana dicantumkan dalam Permenkes 9 tahun 2020 tentang Pedoman PSBB.

Di antaranya yakni belum tercapainya penurunan jumlah kasus konfirmasi Covid-19, penurunan angka kematian dan tidak ada penyebaran ke area wilayah baru atau terjadinya transmisi lokal.

Sementara itu, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, pelaksanaan PSBB Gresik dan Sidoarjo dinilai nisbi berhasil karena terjadi penurunan tren persebaran penularan.

Sedangkan, Kota Surabaya masih perlu kerja keras lagi karena masih terus mengalami peningkatan jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

"Karena memang PSBB bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga masyarakat. Kalau masyarakatnya kurang patuh dan disiplin, sekalipun diperpanjang lagi maka jumlah pasien akan tetap bertambah," tutur mantan menteri sosial tersebut.

Ada Kasus Baru

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur mencatat penambahan pasien terkonfirmasi positif didominasi dari Kota Surabaya, yakni 75 orang di antara 128 orang pada kasus baru per Sabtu.

"Pasien positif di Kota Surabaya hari ini tambahannya besar, sebab ada beberapa klaster yang hasil swab-nya baru muncul," ujar Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu malam.

Total kasus pasien terkonfirmasi positif di Jawa Timur per hari ini mencapai 1.409 orang atau bertambah 128 orang dibandingkan sehari sebelumnya dan berasal dari 13 kabupaten/kota.

Menurut dr Kohar, di Surabaya memang terdapat beberapa klaster, seperti pabrik rokok Sampoerna, kemudian klaster beberapa pasar dan komunitas serta pasien yang memeriksakan secara individu.

Direktur Utama RSUD dr Saiful Anwar Malang tersebut juga menjelaskan bahwa pengumuman hasil konfirmasi positif pasien bukan berarti terjadi hari ini, tapi telah sakit beberapa waktu lalu sehingga dilakukan tes swab.

"Karena pengumumannya baru muncul hari ini maka kenaikannya sangat signifikan dan sebagian besar memang di Surabaya," ucapnya.

Selain Surabaya yang jumlah totalnya mencapai 667 orang, terdapat kabupaten yang angka kenaikannya tinggi, yaitu 21 orang dari Kabupaten Pasuruan atau total keseluruhannya adalah 40 orang.

"Sesuai identifikasi, ternyata ada perusahaan yang ada karyawannya terindikasi sakit, serta ada juga suatu kelompok masyarakat. Saya tidak bisa menyebut nama perusahaannya, tapi yang pasti kami tindaklanjuti," katanya.

Sementara itu, rincian tambahan kasus baru selain Surabaya dan Kabupaten Pasuruan, yaitu Sidoarjo sebanyak 18 orang beserta tiga orang asal Bondowoso.

Berikutnya, masing-masing dua orang asal Nganjuk dan Lamongan, serta masing-masing satu orang asal Lumajang, Kota Probolinggo, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo serta Jombang.

Sementara itu, jumlah pasien sembuh dari Covid-19 di wilayah Jatim saat ini mencapai 230 orang (17,72 persen) atau bertambah tiga orang dibandingkan sehari sebelumnya, 227 orang, dengan rincian masing-masing satu orang dari Kota Probolinggo, Jombang serta Surabaya.

Untuk kasus meninggal dunia karena Covid-19 di Jatim hingga saat ini tercatat 143 orang (10,15 persen) atau dua orang, yakni masing-masing satu orang dari Sidoarjo dan Surabaya.

Untuk warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim mencapai 3.971 orang atau bertambah dari data sehari sebelumnya 3.854 orang, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 21.131 orang atau meningkat dari sehari sebelumnya 20.858 orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper