Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Beri Penekanan Khusus Penanganan Corona Kluster Sampoerna

Puluhan karyawan PT HM Sampoerna Tbk, Rungkut, Surabaya, yang positif Covid-19 telah diisolasi.
Petugas kesehatan memeriksa suhu tubuh warga di pos pemeriksaan (check point) Rungkut Menanggal Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/5/2020). Pada hari kelima pelaksanaan PSBB di Surabaya, petugas gabungan di pos pemeriksaan tersebut meminta sejumlah pengendara untuk kembali ke luar Kota Surabaya disebabkan salah satu diantaranya melebihi jumlah 50 persen kapasitas penumpang kendaraan bermotor./Antara-Didik Suhartono
Petugas kesehatan memeriksa suhu tubuh warga di pos pemeriksaan (check point) Rungkut Menanggal Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/5/2020). Pada hari kelima pelaksanaan PSBB di Surabaya, petugas gabungan di pos pemeriksaan tersebut meminta sejumlah pengendara untuk kembali ke luar Kota Surabaya disebabkan salah satu diantaranya melebihi jumlah 50 persen kapasitas penumpang kendaraan bermotor./Antara-Didik Suhartono

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Pusat memberi perhatian khusus persebaran corona (Covid-19) dalam kluster Sampoerna di Surabaya, Jawa Timur.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, mengatakan puluhan karyawan PT HM Sampoerna Tbk, Rungkut, Surabaya, yang positif Covid-19 telah diisolasi pemerintah daerah Jawa Timur bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di daerah.

"Sebagian besar karyawan diistirahatkan, lalu dilakukan tes cepat (rapid test) massal dan puluhan orang positif sudah diisolasi oleh Pemda Jatim dan Gugus Tugas," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, dalam konferensi pers melalui video, di Jakarta, Senin (4/5/2020).

Kasus Covid-19 yang melibatkan karyawan PT HM Sampoerna ini masuk dalam kluster industri di Jawa Timur.

Doni mengatakan dalam arahan di Rapat Terbatas Laporan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Presiden Jokowi meminta jajaran pemerintah pusat dan daerah agar mengawasi secara ketat sejumlah kluster, salah satunya kluster industri tersebut.

Presiden meminta jajaran pemerintah pusat membantu penanganan beberapa kasus di Jawa Timur sehingga bisa terkelola dengan baik layaknya di Jabodetabek.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jemaat tabligh, klaster Goa, klaster rembesan pemudik, klaster industri," kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Senin.

Presiden mengemukakan pentingnya mewaspadai penularan Covid-19 di kawasan industri serta menginstruksikan pemeriksaan operasi industri di daerah-daerah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mengendalikan penularan penyakit tersebut.

Persebaran corona di Klaster Sampoerna disebutkan mencakup 66 orang yang dikonfirmasi positif Covid-19 hingga Minggu (3/5/2020).

Hingga Minggu (3/5) jumlah pasien Covid-19 di Indonesia secara kumulatif 11.192 orang dengan perincian 1.876 orang dinyatakan sembuh dan 845 orang meninggal dunia.

Adapun dari Surabaya, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti mengatakan perlu ada edukasi terhadap para pengurus RT/RW terkait penanganan Covid-19 di wilayah masing-masing.

Reni juga menekankan protokol kesehatan di wilayah yang masuk zona merah harus lebih diperketat, salah satunya di Kecamatan Rungkut yang masuk peringkat tertinggi dengan 70 kasus positif Covid-19.

Jumlah kasus di kawasan Rungkut naik disebabkan adanya klaster baru di pabrik rokok PT HM Sampoerna Tbk, di mana ada puluhan karyawan yang dinyatakan positif Covid-19 dan dua di antaranya telah meninggal dunia.

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Eddy Christijanto sebelumnya mengatakan, meminta kepada ketua RT dan RW untuk ikut menjaga jangan sampai keluarga pasien Covid-19 ikut terkucilkan.

"Karena sekarang ini, ketika di lingkungan (perkampungan) ada satu positif, keluarga ikut dikucilkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper