Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terdampak Covid-19, Sopir di Malang Perlu Bantuan Sosial

Organda Malang mendesak pemerintah segera menyalurkan bantuan sosial ke sopir-sopir angkutan kota, taksi, dan bus yang terdampak Covid-19.
Petugas medis melakukan tes cepat (rapid rest) Covid-19 kepada pengemudi angkutan umum di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (20/4/2020)./Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Petugas medis melakukan tes cepat (rapid rest) Covid-19 kepada pengemudi angkutan umum di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (20/4/2020)./Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, MALANG – Oganisasi Angkutan Darat (Organda) Malang mendesak pemerintah segera menyalurkan bantuan sosial ke sopir-sopir angkutan kota, taksi, dan bus yang terdampak Covid-19.

Ketua DPC Organda Malang Rudi Haryanto Soesamto mengatakan dampak Covid-19 terhadap sopir angkutan kota, angkutan desa, taksi, dan bus sudah sangat nyata. Mereka sudah tidak aktif menyopir sejak 15 Maret 2020 lalu.

“Penumpang memang sepi. Percuma juga jika harus narik, sehingga sebagian besar tidak narik, hanya 10 persen yang tetap narik,” ungkapnya di Malang, Jawa Timur, pada Selasa (28/4/2020).

Hal itu bisa terjadi karena pusat-pusat keramaian memang dilarang buka oleh pemerintah, hotel, stasiun, terminal, kuliah, sekolah, dan lainnya. Massa di tempat-tempat sebelumnya menjadi pangsa dari angkutan.

Dengan kondisi seperti itu, mestinya bantuan sosial kepada para sopir segera direalisasikan termasuk kartu prakerja.

Namun, dalam kenyataannya, sampai saat ini bantuan itu belum juga direalisasikan. Padahal sudah banyak instansi yang mendata sopir, mulai dari pemerintah, pemda, Dinas Perhubungan Provinsi Jatim, Dinas Perhubungan Kota Malang, dan lainnya.

Dia menjelaskan ada tujuh instansi yang telah mendatangi Organda untuk mendata jumlah sopir. “Tapi sampai sejauh itu, bantuan belum juga direalisasikan. Jika pun ada, sifatnya sporadis, tidak semua sopir memperoleh bantuan. Padahal semua sopir terdampak Covid-19,” ujarnya.

Jumlah sopir angkota saja, lanjut Rudi, mencapai 300 orang, bus 700 orang, dan taksi 900 orang.

Sementara itu, jumlah pasien positif virus corona Covid-19 di Kota Malang, Jawa Timur, bertambah dua orang menjadi 16 orang hingga Selasa (28/4/2020).

Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Malang Nur Widianto mengatakan dari total positif Covid-19 sebanyak itu, delapan orang sembuh dan sisanya masih dirawat.

“Tambahan dua positif Covid-19 itu diperoleh satu dari PDP [pasien dalam perawatan] dan satu dari orang yang melakukan kontak erat dengan confirm positif Covid-19,” ujarnya.

Jumlah orang dalam risiko (ODR) tercatat 1.910 orang (tambah 1), orang tanpa gejala (OTG) 174 orang,  orang dalam pemantauan (ODP) 699 (tambah 17) dengan keterangan 231 dipantau (berkurang 3) dan 468 orang selesai dipantau (tambah 20).

Jumlah PDP 163 orang (bertambah 8) dengan perincian PDP meninggal 9 orang, PDP sehat (selesai pengawasan) 64 orang (tambah 10), dan PDP perawatan 90 orang (tambah 2).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper