Bisnis.com, SURABAYA - Pelaksanaan refocusing atau realokasi anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk penanganan Covid-19 telah rampung dan disepakati sebesar Rp2,384 triliun.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memaparkan dari Rp2,384 triliun tersebut sebanyak Rp825,31 miliar digunakan untuk gugus kuratif atau kebutuhan penanganan pasien terpapar Covid-19, dan sebanyak Rp110,17 miliar untuk upaya promotif preventif yakni pencegahan penyebaran Covid-19.
"Sedangkan sebanyak Rp995,04 miliar akan digunakan untuk sosial safety net atau jaring pengaman sosial dan Rp454,26 miliar untuk pemulihan ekonomi Jatim," jelasnya, Selasa (14/4/2020).
Berbagai upaya menangani pandemi Covid-19 ini telah dilakukan, mulai dari mendata jumlah warga terdampak terutama para pekerja informal seperti ojek online dan nelayan untuk mendapatkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), serta para pekerja ter-PHK untuk mendapatkan kartu Pra-Kerja.
Di sisi pencegahan atau promotif preventif, Pemprov Jatim juga melibatkan TNI/Polri untuk menyisir dan melakukan patroli di titik-titik keramaian khususnya di Surabaya yang menjadi daerah tertinggi kasus positif.
Khofifah menambahkan, Gugus Tugas bersama TNI-Polri bahkan telah menyisir empat kawasan kafe di Surabaya yang masih ada kerumuman orang guna dilakukan sosialisasi sekaligus melakukan rapid test on the spot.
Baca Juga
Empat kafe yang disisir pada 13 April 2020 malam itu berada di kawasan Wonokromo, Ngagel, Penjaringan Sari dan kawasan Citraland Surabaya Barat.
“Langkah patroli berskala besar ini merupakan hasil dari rapat koordinasi kami bersama Bapak Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya, bagaimana melakukan upaya preventif dan promotif pencegahan penyebaran covid-19 secara masif dan intensif,” imbuhnya.