Bisnis.com, SURABAYA - Koordinator Rumpun Kuratif Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi mengingatkan masyarakat yang hidup di daerah terjangkit selalu menggunakan masker untuk mencegah meluasnya wabah tersebut.
“Kita harus tetap waspada, menggunakan masker di daerah terjangkit dan menjaga social atau physical distancing,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu.
Di Jatim, saat ini terdapat 19 daerah terjangkit atau berstatus zona merah karena terdapat warganya yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Rinciannya, Kota Surabaya, Sidoarjo, Magetan, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Situbondo, Lumajang, Gresik, Kabupaten Kediri dan Kota Kediri. Kemudian, Jember, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Tulungagung, Banyuwangi, Pamekasan, Jombang serta Kabupaten Madiun.
Direktur Utama RSUD dr Soetomo itu juga mengaku bersyukur karena tren kasus positif Covid-19 di Jatim sudah mulai bisa dikendalikan karena mulai timbul imunitas di kalangan masyarakat (herd immunity) sehingga kasusnya cenderung turun.
Ia mengemukakan herd immunity atau kekebalan kelompok adalah kondisi ketika banyak orang dalam suatu kelompok masyarakat punya imunitas untuk melawan virus dalam tubuh mereka.
Baca Juga
“Ini sebetulnya kabar baik, perkembangan kasus Covid-19 di Jatim untuk yang terkonfirmasi positif dan pasien dalam pengawasan (PDP) trennya tidak terlalu cepat,” ucapnya.
Ia berharap segera muncul herd immunity untuk melawan COVID-19 sehingga kasusnya di Jatim selesai sebelum Mei 2020.
Sementara itu, meningkatnya jumlah kasus ODP di Jatim itu merupakan kerja tracing yang berhasil mendeteksi orang yang punya riwayat kontak dengan pasien positif.
“Saya melihat angka pasien-pasien yang datang ke rumah sakit sekarang ini yang berat-berat sudah berkurang. Di RSUD dr Soetomo misalnya, yang datang itu antara yang sedang atau ringan. Artinya mereka sudah punya imunitas,” katanya.
Data hingga Selasa (31/3) pukul 16.00 WIB, total ada 93 orang di Jatim terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19 atau bertambah dua dari sehari sebelumnya yang jumlahnya 91 orang.
Rinciannya, Surabaya terdapat 41 orang, Sidoarjo (10), Magetan (9), Kabupaten Malang (5), Situbondo (5), Kota Malang (4), Lumajang (3), Gresik (3), Kabupaten Kediri (2), Jember (2), Kota Batu (1), Kota Blitar (1), Kabupaten Blitar (1), Kota Kediri (1), Tulungagung (1), Banyuwangi (1), Pamekasan (1), Jombang (1), dan Kabupaten Madiun (1).
Kemudian, untuk warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 420 orang atau bertambah dari data sehari sebelumnya yang jumlahnya sebanyak 366 orang. Sementara, orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 6.565 orang atau meningkat dari sehari sebelumnya yang berjumlah 5.812 orang.