Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biro Perjalanan Wisata Berharap Pergerakan Wisatawan Domestik

Minat wisata ke luar negeri dalam sebulan ini turun.
Pameran perjalanan./Bisnis-Dedi Gunawan
Pameran perjalanan./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, SURABAYA - Agen travel perjalanan wisata ke luar negeri yang ada di Surabaya mengeluhkan menurunnya minat wisata ke luar negeri dalam sebulan ini akibat ancaman wabah corona serta beberapa negara menutup kunjungan turis asing.

"Kalau Januari 2020 masih ada kunjungan, tapi saat Februari begitu ada pengumuman dan Tiongkok terkena wabah, langsung tidak ada peminat berwisata ke luar negeri," kata Pemilik Padma Tour Organizer, Wina Bojonegoro dikonfirmasi Rabu (4/3/2020).

Ia mengatakan, pada saat kali pertama wabah corona diumumkan China, perjalanan ke luar negeri peminatnya mulai menurun, padahal biasanya dalam sebulan ada delapan kali perjalanan dari Surabaya, Malang dan Jakarta.

"Kalau awal-awal corona masih ada penerbangan, dan harusnya bulan ini juga ada yang berangkat tapi ternyata tidak bisa atau dibatalkan," kata Wina kepada wartawan.

Biasanya, kata dia, Padma Tour Organizer memberangkatkan wisatawan ke sejumlah wilayah Asia, seperti Vietnam dan Thailand, ditambah beberapa negara Eropa seperti Turki.

Oleh karena itu, Wina berharap pemerintah bisa melakukan langkah antisipasi agar kondisi "yellow zone" bagi Indonesia bisa kembali ke "green zone".

Ketua DPD Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA atau Asosiasi agen tour dan travel Indonesia) Jawa Timur, Arifudinsyah mengakui hal yang sama, bahwa beberapa agen travel saat ini sedang jatuh.

"Saat ini memang sedang kolaps, bahkan untuk penerbangan ke China sudah dibatalkan semua, umroh distop dan tiket penerbangan sedikit," kata Arifudinsyah.

Arifudinsyah mengaku, dirinya bersama beberapa anggota travel hanya berharap pada perjalanan domestik, meski dalam beberapa pekan terakhir masih kurang bergairah.

"Kami saat ini hanya berharap dari pariwisata domestik antarprovinsi, sebab kalau ke luar negeri sudah sulit ," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper