Bisnis.com, SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya melarang pengunjung Mangrove Wonorejo dan Gunung Anyar untuk membawa plastik guna menjaga kelangsungan hidup tanaman mangrove.
Pelaksana tugas (Plt), Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan untuk memantau pengunjung yang membawa plastik, pihaknya menyiapkan petugas screening pada akses masuk pengunjung.
"Larangan ini sudah kami berlakukan sejak 1 Januari 2020 dan bukan hanya di Mangrove tetapi untuk setiap pengunjung Taman Hutan Raya (Tahura) di Surabaya untuk mengkampanyekan masalah plastik," katanya dalam rilis, Kamis (27/2/2020).
Dia mengatakan upaya ini bukan hanya untuk menjaga lingkungan tetapi juga menumbuhkan awareness masyarakat agar lebih peduli lagi terhadap lingkungan.
Larangan ini, katanya, juga akan berlaku bagi pengunjung di sentra kuliner, yakni pengunjung harus menghabiskan makanan dan minuman di lokasi sentra kuliner alias tidak diperbolehkan membawa makanan ke area mangrove.
Irvan menegaskan, pengunjung yang ketahuan membawa plastik seperti botol kemasan minuman ataupun makanan tidak diperbolehkan untuk masuk di area Tahura, kecuali membawa sendiri tumbler sebagai pengganti botol minuman kemasan.
Baca Juga
Dia menambahkan selama ini pihaknya sudah melakukan pemungutam sampah yang ada di kawasan mangrove agar selalu bersih, bahkan berhasil mengumpulkan 2 - 3 tong sampah plastik.
"Petugas yang kami terjunkan setiap hari juga rutin melakukan penggantian tali rafia ke tali ijuk yang dulu digunakan sebagai penyangga tanaman mangrove. Upaya ini dilakukan agar tanaman mangrove ini dapat tumbuh dengan sehat dan bebas dari plastik," imbuhnya.