Bisnis.com, SURABAYA – Produsen pipa baja PT Indal Steel Pipe (ISP) yang merupakan grup Maspion masih optimistis tingkat utilisasi pabrik pipa baja ke depan bisa meningkat seiring dengan potensi kebutuhan kontruksi dan infrastruktur.
CEO Maspion, Alim Markus, mengatakan saat ini Indal Steel Pipe memiliki dua jenis produk pipa baja, yakni spiral dan high frekuensi yang biasanya digunakan untuk saluran proyek minyak dan gas.
“Pasar pipa besi kami selama ini diserap oleh domestik, misalnya seperti Pertamina, Waskita, Conoco Philips atau operator migas asing seperti Exxon dan Chevron, dan kami yakin industri pipa baja masih akan tumbuh nanti,” katanya kepada Bisnis, Rabu (18/9/2019).
Kepala Pabrik Indal Steel Pipe, Raharja mengatakan saat ini kapasitas terpasang pabrik pipa baja di Kawasan Industri Maspion Manyar Gresik ini mencapai 200.000 ton/tahun untuk pipa jenis spiral, dan 150.000 ton/tahun untuk pipa jenis high frekuensi.
“Dari total kapasitas terpasang itu, tingkat utilisasinya masih 60%, mungkin karena kondisi pasar beberapa tahun terakhir ini,” katanya.
Namun begitu, lanjutnya, Indal Steel Pipe optimistis utilitasnya bisa naik dengan berjalannya proyek-proyek infrastruktur ke depan seperti pelabuhan, pembangkit listrik, bandara, dan sistem penyediaan air minum yang akan mendorong permintaan pipa baja.
Baca Juga
“Kami terus berupaya meningkatkan produktivitas, kualitas dan efisiensi agar produk pipa baja punya daya saing yang tinggi di tengah gempuran produk-produk baja impor,” imbuhnya.
Adapun pabrik ISP sendiri memiliki 6 line pabrik yang bisa menghasilkan pipa baja 4 inci hingga 80 inci, satu line lainnya untuk menghasilkan pipa baja karbon mulai dari ukuran pipa nominal 6 inchi hingga 16 inchi.
Selain itu pabrik IPS juga memiliki fasilitas pelapisan pipa yang dikategorikan ke dalam 4 grup, yakni pelapisan anti korosi eksternal, pelapisan internal, insulasi panas, dan pelapisan beton.