Bisnis.com, MALANG – Perusahaan pialang perdagangan berjangka komoditi, PT. Best Profit Futures (BPF), terus mendorong agar masyarakat semakin melek terhadap perdagangan berjangka.
Semakin meningkat tingkat literasi terhadap perdagangan berjangka, maka diharapkan semakin meningkat pula jumlah investor yang berinvestasi di perdagangan tersebut. Begitu pula sebaliknya.
Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis JFX Lukas Lauw dalam suatu kesempatan di Malang mengkonfirmasi kenyataan itu. Menurut dia, perdagangan berjangka komoditi masih belum banyak dikenal masyarakat jika dibandingkan dengan perdagangan saham.
Sampai saat ini, ada sekitar 100.000 nasabah perdagangan berjangka komoditi, sedangkan wakil perusahaan pialang perdagangan berjangka ada 1.500 orang. Bandingkan pada investor perdagangan saham yang jumlahnya sudah mencapai 1 juta-an.
Oleh karena itulah, untuk meraih kepercayaan masyarakat lebih luas, Direktur Utama BPF, M. Khusyen Azhari, mengatakan upaya edukasi oleh perusahaan pialang perdagangan berjangka tersebut terus dilakukan perusahaan tersebut.
Juni lalu, BPF bersama dengan PT. Kliring Berjangka Indonesia (Persero) dan PT. Bursa Berjangka Jakarta melakukan penandatanganan kerja sama dengan STIE Malangkucecwara, Malang dalam pembukaan Futures Trading Learning Center (FTLC) di kampus tersebut. BPF juga melakukan kegiatan edukasi tentang perdangan berjangka komoditi kepada wartawan.
Tujuannya selain memberikan pemahaman tentang industri Perdagangan Berjangka Komoditi, FTLC ini diharapkan dapat menjaring calon Wakil Pialang Berjangka baru yang berkualitas dari civitas akademi kampus.
Pimpinan Cabang PT Bestprofit Futures Malang Andri berharap fasilitas pembelajaran ini bisa membantu para mahasiswa dan para pengajar untuk mengenal manfaat dan risiko investasi di perusahaan pialang berjangka dari perusahaan pialang yang legal.
“Yang penting bagi kami, rekan-rekan di sini menyadari keberadaan industri pialang berjangka sebagai bagian dari dunia investasi di Indonesia,” tandasnya.
Saat ini total 24 kampus yang memiliki FTLC dan STIE Malangkucecwara menjadi mitra kedua untuk BPF setelah Universitas Tanjungpura di Pontianak.