Bisnis.com, SURABAYA - PT Jamu Iboe Jaya tahun ini terus menambah gerai Jamu Bar terutama di kampus dan rumah sakit sebagai salah satu upaya menggenjot pertumbuhan penjualan yang ditarget 10%-15% tahun ini.
Stephen Walla, Direktur Utama Jamu Iboe, mengatakan tahun ini akan menambah 4 gerai Jamu Bar misalnya di Icon Mall Gresik dan Rumah Sakit Unair Surabaya.
"Jamu bar kita sampai sekarang ada 25 gerai dan tersebar di Surabaya paling banyak, lalu Jakarta, Bali dan Medan," jelasnya, Senin (10/6/2019).
Dia mengatakan Jamu Bar ini dikembangkan sebagai penetrasi pasar terutama ke kalangan generasi muda agar semakin mengenal jamu dengan khasiat-khasiatnya, apalagi Jamu Iboe punya produk herbal drink yang segar dan tidak pahit seperti jamu seduh.
"Sejauh ini keberadaan Jamu Bar kita sudah berkontribusi 15% dari penjualan perusahaan, harapannya akan meningkat dengan penambahan gerai-gerai baru. Apalagi di Jamu Bar ini tidak hanya menjual herbal drink tapi juga produk lain seperti suplemen dan jamu tradisional," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, untuk memperkuat pasar di segmen milenial ini Jamu Iboe telah menggelar sejumlah kompetisi di kampus-kampus misalnya seperti lomba inovasi membuat healthy dessert dari bahan jamu di Ubaya, membuat pameran di Unair dan Universitas Widya Mandala.
Stephen mengakui penjualan jamu pada semester I tahun ini cukup berat lantaran ada agenda politik atau pemilu juga momen libur Lebaran yang panjang. Menurutnya penjualan ritel mengalami penurunan 5% karena ada wait and see dari pengusaha untuk tidak memasok produk terlalu banyak.
"Penurunan penjualan tidak hanya di Jakarta pada waktu ada demo-demo tapi ternyata merata di hampir semua kota. Terus terang ada pemilu membuat orang melihat situasi tenang atau tidak, jadi buffer stock enggak banyak," jelasnya.
Meski begitu lanjutnya, Jamu Iboe masih mengandalkan penjualan secara online yang justru mengalami pertumbuhan lebih bagus yakni hampir 100%. Produk yang diminati konsumen secara online ini kebanyakan adalah herbal drink dan suplemen.